Tuesday, December 30, 2008

travel blog: Bandung part II

Karena gak tahan berlama-lama di kamar, kami segera beranjak meninggalkan hotel busuk ini sambil membawa kembali barang-barang kami ke dalam mobil. Yah, maklum….setelah begitu banyak keparahan yang terjadi di dalam kamar, kami juga jadi gak yakin sama keamanan hotel ini. Lagian juga pintu kamarnya gak bisa dikunci dan susah banget dibuka dan ditutup Haiahhaha. PARAH!!!! Tapi, walaupun begitu, kami semua mencoba untuk tetap tabah dan menerima kenyataan bahwa hotel ini adalah satu-satunya tempat untuk kita tinggal malam ini. Abis, hotel lain dah pada penuh. Lagian kita udah terlanjur bayar.. Hiks.. jadi agak menyesal..;p

 

Kami kembali menerobos kemacetan kota Bandung menuju Paris Van Java kalo orang bandung bilangnya PPJ, karena mereka gak bisa spelling 'V'.   Niatnya, ke PPJ ini mau beli tiket buat nonton “the spirit” buat midnight.  Karena kebodohan gue, kami salah mengambil jalan,  dan segera nyasar. Hahahaa.. terpaksa, harus mencari jalan lain untuk menuju PPJ. Dalam keputus asa-an dan kelelahan karena maccet, Ira dengan rock n rollnya menerobos larangan untuk memutar balik di Dago. Bodohnya, dia putar balik pas di depan pos polisi yang pada saat itu lagi ditongkrongin sama 4 sepeda motor polisi dan beberapa petugas di dalam pos. Dari dalam kaca mobil, gue bisa melihat jelas muka pak polisi yang kaget dan spontan menunjuk ke arah mobil kami. Haihahahahahahaa… Dan gue dan mela gak bisa menghentikan tawa.. sampai akhirnya gue mual dan.. (you know what happened?!?) Heuhehe 

 

Setelah berhasil nyampe PPJ dan beli tiket, kami melanjutkan perjalanan menuju sapu lidi resort yang bagus banget katanya Mela. Di sana kita bisa naik sampan keliling resort sambil menikmati pemandangan alam dan udara yang sejuk (kata Mela). Satu-satunya masalah adalah, Sapu lidi itu ada di daerah menuju Lembang. Dan bener aja loh.. MACET GILA!??!?  Dan lagi-lagi kami harus mengurungkan  niat pergi dan memutar kea rah yang lebih manusiawi. Dago Pakar. Dan untuk menghibur kebetean saat macet, kami memborong buah manggis yang dijajakan di pinggiran jalan menuju Lembang, sambil main tebak-tebakan buah manggis siapa yang paling manis..halah.. hauahahahha;p

 

Akhirnya kami sampai di sebuah tempat yang sangat nyaman bernama Lisung. Sepertinya, dari semua tempat di Dago Pakar, ini adalah tempat favorit gue. Bentuknya seperti rumah-rumah Jawa yang terbuat dari kayu, tapi, tempat duduknya dirancang sedemikian rupa agar menghadap ke luar, which is pemandangan kota Bandung yang bagus banget. Tempat ini pas banget berada di tengah, jadi kita bisa melihat kota Bandung dalam view panorama (kalo di kamera), atau memanjang gitu. Gunung yang mengelilingi kota Bandung juga terlihat sangat jelas, seakan-akan Bandung adalah sebuah kawah dari Gunung yang sangat besar. Ditambah laggi view pesawat yang lalu lalang di bawah kami. Hihihi.. Keren banget. Saking bagusnya, gue dan Mela berpikiran untuk menyewa sofa di tempat ini untuk tidur nanti malam, ketimbang harus kembali ke hotel busuk tadi. Huahahahaha;p

 

Lisung juga menyediakan berbagai macam makanan yang lumayan enak. Dari mulai makanan besar, sampai makanan ngemil kaya pizza dan calamari yang cocok banget buat diimakan sambil bergosip dan nyari inspirasi buat bikin pertanyaan buat games di tahun baru, seperti yang dilakukan ira, yang akan bertindak sebagai host dalam acara malam tahun baru UPS beberapa hari lagi…

 

Sepulang dari Lisung, bayangan hotel busuk kian menghantui kami. Dalam hati gue bilang.. “Im SO.. not gonna coming back to that hotel..” haiaahahaha;p. Setelah berdiskusi dan mnegeluarkan kegelisahan kami masing-masing,  kami  pun akhirnya memutuskan untuk tidak kembali hotel busuk tadi. Dengan sedikit “ngarep” kami kemudian mulai mendatangi satu per satu hotel di Bandung. Setelah lebih dari 5 hotel kami datangi, akhirnya kami menemukan sebuh hotel yang sangat PW di daerah cimbeleuit. Nama hotelnya Concordia. Perpaduan antara rumah tua dengan bangunan modern minimalis. Entah kenapa, gw sama anak-anak langsung merasa klik sama tuh hotel. Sambil put our fingers cross, kami pun mendatangi lobby ddan mulai menanyakan pertanyaan yang sama yang selalu kami ucapkan ke penjaga lobby Ada kamar kosong?”. Dan akhirnya kami pun mendengar jawaban yang melegakan selain “ Maaf, sudah penuh..”, si mas-mas penjaga lobby pun bilang “Masih ada satu kamar type modern…”. Dan kami pun langsung jingkrak-jingkrak kesenengan. Hauahhahaah… yah, maklumlah luapan kebahagiaan dan kelegaan untuk gak tidur di hotel busuk tadi. Kebetulan lagi, di hotel itu, gue melihat sebuah mobil yang sangat familiar. Yep. Mobilnya si Emir, bocah yang main di Garuda di dadaku. Dengan segera gue  menelfon mamanya emir, dan benar juga. Ternyata mereka emang lagi stay di hotel itu. Dan kamarnya cuma beda 2 kamar sama kamar yang kita tinggali. Hmm.. what a coincident? Kebetulan banget, karena seharisebelumnya gue baru aja sms-an sama tuh bocah. Hihihi.. kangen juga sih… ;p Btw, kamar yang kami tempati emang gak gitu besar, tapi sangat nyaman dan efisien. Fovorit spot gue adalah balkon kecil yang ada di samping kamar. PW.  Recommended banget nih buat orang-orang yang pengen nginep di Bandung,  karena harga kamarnya juga gak mahal.

 

Setelah akhirnya menemukan tempat yang nyaman buat diinepin, kita seggera mengejar waktu untuk nonton The Spirit di PPJ. Seperti yang sudah kita duga sebelumnya, jalan menuju PPJ is Matal, alias Macet Total. Alhasil, 1,5 jam di mobil pun kami manfaatkan buat curhat on line.

Tapi ternyatam curhat on line tak kunjung membuat kami lupa dengan macet yang terasa semakin menggila, yang lama-lama akhirnya membuat kami dan pak polisi juga jadi gila. Karena bingung mau diapain lagi, maka jalan menuju PPJ pun ditutup sama pak polisi. Hmmm?!?! gedeg! Padahal dari jalan yang ditutp itu, PPJ hhanya berjarak 250 meter-an. Huh! Di tengah kekesalan dan ketidakberdayaan melawan pak polisi yang stress, kami melihat sebuah hotel. Langsung aja otak iseng kami berjalan. Yep. Kami menyamar jadi tamu hotel biar bisa parkir di areal hotel (yang di depannya udah ada tulisan KAMAR PENUH). Haiahahahha. Dan berhasil!  Pak satpam hotel yang gak tau apa-apa itu lalu memberikan kami spot khusus. Haiahahaha.. Maaf ya, pak..;p Dari hotel tadi, kami kemudian berjalan kaki menuju Paris Pan Japa..

 

 

                                                       (to be continued...)

Monday, December 29, 2008

bandung




travel blog: Bandung part I

Ola, blog!

 

Setelah gagal menjelajahi pulau seribu karena gelombang tinggi, gagal camping karena bawa mela dan kartika, gagal nginep di resort tengah hutan karena keburu full-book we finally decided to go to Bandung. Yep. Bandung lagi.. bandung lagi.. haiahahaa… Ini adalah kali ketiga gue pergi ke bandung dalam waktu dua minggu ini, dan kali kedua bersama ups, juga dalam dua minggu terakhir. Bosen sih, tapi apa mau dikata, keadaan hanya mendukung kami untuk berlibur di kota Bandung.

 

Niatnya sih mau jalan-jalan ke Bandung selatan, sambil liat kawah putih dan maen paintball, tapi lagi-lagi niat itu harus kami urungkan karena, macccceeeeeeeeeeetttttttt!!! Di tengah kemacetan yang menggila itu, peruut kami yang lapar kemudian membuat kami memutuskan untuk berbalik kearah rah kota Bandung. Hiahaha..;p

 

Pemberhentian pertama kami adalah tempat nasi liwet di daerah dago pakar, yang letaknya gak jauh dari hotel yang kami tuju. Namanya "rumah joglo."

 

Lokasinya berada di tebing, jadi agak berbeda dengan tempat-tempat lainnya. Restoran ini bukan naik ke atas, tapi menurun ke bawah. Tempatnya rindang banget. Makanannya juga cukup enak. Selain nasi liwet, di sini juga nyediain nasi timbel lengkap dengan pilihan lauk yang mantab! Porsinya sangat mencukupi perut kelaparan kami yang udah nahan laper dari jam 7 pagi. Harganya juga standard. Gak mahal, tapi gak murah juga. Cukup masuk akal buat kantong mahasiswa yang lagi gak punya kerjaan dan harus membiayai satu semester skripsi macam gue.. lol;p Intinya, tempat ini well recommend lah buat dikunjungin kalo sewaktu-waktu ada yang mau pergi ke Bandung.

 

Setelah selesai makan, kami pun menuju ke hotel. Sebagai tambahan informasi, ini adalah satu-satunya hotel yang kosong, dari 25 hotel yang sudah dihubungi lewat telfon sama cowonya Karts. Huehehehe…;p Gue pun gak sabar untuk segera sampe ke hotel. Cape banget gara-gara macet dan masih rada pegel karena malam sebelumnya gue sama keluarga juga  baru nyampe dari Bandung. Jadi masih rada males liat jalanan lagi.. huehehe;p

 

Setelah menerobos kemacetan dijalan-jalan sempit kota Bandung, akhirnya kami pun sampe di hotel yang dituju. Hmmm… seketika bayangan gue tentang hotel nyaman dan menyenangkan buat liburan segera buyar setelah melihat lokasi hotel yang bersebrangan dengan puskesmas dan balai kecamatan yang kebetulan lagi ada acara kawinan.  Sambil harap-harap cemas, kami pun segera menuju kamar yang sudah dipesan. Dan.. you know what, seketika kami memasuki kamar, ira yang punya asma segera megap-megap. Mela & petra mulai merasakan gatal-gatal. Dan gue yang mencium bau-bau tidak sedap pun segera membuka jendela kamar. Seketika itu juga suara lagu dangdut dari pesta kawinan di depan hotel semakin nyaring terdengar. Dan seperti menambah parah keadaan, kamar mandinya pun terlihat memprihatinkan.

 

Mela

(sambil menuju kamar mandi)

“eh, me’.. liat kamar mandinya yuk..”

Ame

“yuk…”

Mela

(sambil melihat ke kamar mandi yang lampunya masih mati)

“Oke kok me’...

Ame

(sambil menyalakan lampu kamar mandi dan muka gak yakin)

  OK?!!?’  


Mela

(baru sadar kalo ternyata kamar mandinya PARAH)

“ OK?!!? "

 

 

 

(to be continued...)

Wednesday, December 24, 2008

hari ibu

Seorang ibu rela merayakan ulangtahun putrinya yang pertama dengan pesta mewah di Ritz Carlton Hotel. 

Seorang ibu lainnya bahkan rela melihat 3 anaknya yang cacat mati terlebih dahulu ketimbang dirinya.

GOD!!!!

Thursday, December 11, 2008

Mannen som elsket Yngve (The Man Who Love Yngve)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Awalnya, gue pikir judul film ini adalah The Man Who Love YNGWIE. Alhasil gue pun mengintrepetasikan bahwa ini adalah cerita tentang seseorang yang ngefans banget sama Yngwie Malmsteen, si gitaris handal itu.

Ternyata, film ini menceritakan tentang kehidupan seorang remaja bernama Jarle Klepp.

1989. Tahun runtuhnya tembok Berlin.

Kota Stavanger, Norway. Jarle Klepp, 17 tahun. Tidak memiliki banyak kegiatan, dan juga tidak memiliki banyak teman. Hidupnya terasa membosankan. Sampai akhirnya ia menjadi akrab dengan Helge, teman sekelasnya dan memutuskan membentuk sebuah band bernama Mathias Rust Band. Dalam saat yang bersamaan ia pun berhasil menaklukan hati seorang wanita yang memang sudah diincarnya sejak 6 bulan yang lalu. Kehidupan Jarle pun menjadi lebih berwarna.

Namun, justru pada saat yang menyenangkan itulah muncul seorang anak baru di kelasnya, bernama Yngve, pria, 17 tahun. Berbeda 180 derajat dengan Jarle yang berambut merah dan berantakan, Yngve terlihat sangat rapih dan indah seperti dewa-dewa yunani dengan rambutnya yang blonde.

Entah mengapa, sejak pertemuan pertama mereka ada sesuatu yang aneh. Sampai akhirnya Jarle banyak menghabiskan waktu bersama Yngve, hingga membuat pacar dan bandnya terlantar...

Yep! dan.. you know what happen when THE WALL is fallen...?!?! hauahahha..

Tapi biarpun begitu, ini adalah salah satu film favorit saya di Jiffest 2008. Great story, great cast and great music! Jadi, kalo lo suka sama stone roses, REM, Joy Division, The Cure, dan The Pixies.. you gotta love this movie!!!




Sunday, December 07, 2008

Enjoy Jakarta (international film festival)

Suara-suara manusia mengumandangkan takbir kian bersahut-sahutan diantara bisingnya suara kendaraan sepanjang sudirman. Dan begitu keluar dari pintu lobby FX, saya baru menyadari bahwa ini adalah malam takbiran. Shoot. Malam takbiran dan saya berkeliaran dari bioskop ke bioskop. Huh?! 


Agak sedikit aneh memang, mengingat saya bukan Joni yang punya kewajiban untuk mengantar roll film dari satu bioskop ke bioskop lain. Huahahaha..  Tapi, sama seperti Joni, kali ini saya harus mengejar waktu untuk menuju studio Blitz yang terletak di Grand Indonesia di daerah bundaran HI, karena kurang dari setengah jam lagi "The Man Who Loves Yngve" akan segera diputar.  



Well, ini adalah hari kedua saya datang dalam pemutaran film-film Jiffest. Meskipun melewatkan 2 film yang sebenarnya sudah saya tunggu-tunggu seperti "Happy Go Lucky" dan "Dunya & Desie", saya masih beruntung karena film-film lain yang saya saksikan juga tidak kalah bagus. Seperti "Bienvenue chez les Ch'tis" asal perancis yang berhasil membuat saya tertawa dari awal hingga akhir. Film ini menceritakan tentang seorang pria yang karena kebodohannya harus ditransfer ke wilayah Utara Perancis, yang menurut orang-orang adalah sebuah tempat yang sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan untuk ditinggali. Selain itu, saya juga menyaksikan film Jordan berjudul "Capten Abu Raed" yang menceritakan tentang seorang kakek yang bekerja sebagai janitor di bandara, dan tinggal di dalam sebuah lingkungan miskin.  Akan tetapi, dengan kebijakan dan kesabarannya, sang kakek miskin ini toh bisa memberikan harapan baru bagi anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. Hmm.. Amazing. Really touchy, meskipun filmnya lambaaaaaaaaaat bgt. lol 


Kemudian film berjudul "Khuda Kay Liye", film Pakistan yang menceritakan tentang pertentangan Islam Modern dan garis keras di pakistan yang baru saja saya saksikan, yang membuat saya berpikir dalam perjalanan, dan semakin membuat saya bersyukur bahwa pada detik ini saya hidup di Jakarta sebagai warga negara Indonesia. Yep. Gak kebayang gimana kalau saja saat ini saya hidup di Pakistan. Huh? Mungkinkah di malam takbiran saya bisa berkeliaran ke sana ke mari untuk menonton film?!  


Jiffest 2008


Our Pass

Enjoy the festival!

Monday, December 01, 2008

Garuda di Dadaku: shooting days




Shooting Garuda di dadaku on November 2008

it's a wrap!

Diantara kerasnya dentuman musik dan free flow-an minuman keras, saya memilih untuk berdiam diri dan meneguk coca cola di sebuah sudut venue.

 

Saya bahagia.

 

Tapi kebahagian ini ternyata bukan satu-satunya rasa yang saya miliki pada malam itu.

 

Sesaat sebelumnya, Cesa, sang editor memperlihatkan teaser dari film yang baru saja selesai kami kerjakan. Semua orang menyaksikan dengan sangat antusias. termasuk bocah-bocah pemeran film, yang duduk tepat di sebelah saya. Ketika teaser mulai dimainkan, saya bisa melihat ekspresi si bocah yang terlihat terkejut dan takjub melihat dirinya yang bermain bola dengan begitu lincahnya dalam film. Sepertinya dia tidak pernah menyangka, bahwa kerja kerasnya akan membuahkan hasil sebegitu bagus. Dan sama seperti si bocah, saya juga merasakan hal yang sama. Begitu selesai, dia memberikan tos dan senyum bahagianya kepada saya.

 

 “It’s a wrap, boy! and it makes me sad…”

Sunday, November 09, 2008

ruang ganti: garuda di dadaku




Macbook is the new PSP!! hauahahha;p


On this album: Ame, Emir, Aldo, Marsha, Ramzi, Ikranagara, Hagai, Buaya Date : November 2008
Loc : Garuda Di Dadaku changing room
Sinabung IV, Menteng Pulo



Sunday, October 26, 2008

mulut buaya

Sepulang dari Korea beberapa waktu yang lalu, selain membawakan oleh-oleh kaos kaki bertuliskan Pusan International Film Festival (yang bahkan gak keliatan kecuali lo nempelin kaos kaki itu deket2 mata ..), Ifa turut membawa serta seekor buaya ke tengah-tengah tim Garuda di Dadaku. Bukan Buaya Biasa, loh.. buaya ini punya mulut yang sangat besar, yang cukup untuk melahap jari-jari gendut gue. huehehehe....

Mulut buaya ini dipenuhi dengan gigi-gigi putihnya yang bisa dipencet. Setiap kita mencet gigi si buaya, berarti peluang jari kita untuk selamat dari cengkaraman mulut buaya pun semakin kecil. Dan kalo kita gak beruntung, si buaya menyebalkan ini pasti akan melahap jari dan harga diri lo tanpa rasa ampun. Yah, lumayan lah, buat selingan kalo lagi puyeng mikirin kerjaan...

Karena bermain mulut buaya ini menyenangkan, maka pamor si buaya menyebalkan pun semakin tinggi. Termasuk di kalangan bocah-bocah yang bakal main di Garuda di Dadaku (GDD). Sekarang, setiap mereka workshop akting, si buaya selalu menemani mereka. Ada untung dan ruginya sih, untungnya workshop akting mereka bertambah seru, karena bertambah satu mainan yang bisa bikin mereka cuwawa'an selama workshop. Dan saking serunya, mereka pun terpaksa harus mengundi siapa yang harus pulang terlebih dahulu dari ruangan workshop dengan menggunakan mulut buaya. Yang jarinya digigit buaya duluan, dialah yang harus segera pergi dari tempat workshop. hauhahaha  Dan semua berharap si Baron yang akan kena lebih dulu. For your information, si Baron ini emang anak yang paling badung diantara 4 anak yang lain.  

Ruginya adalah gak jarang si buaya ini jadi sumber kegaduhan dan ketidakseriusan saat workshop berlangsung, dan membuat Ifa harus mengeluarkan energi extra buat membuat mereka konsentrasi... heuehehe. yah, namanya juga anak-anak. Dan karena terlalu banyak bermain sama anak-anak GDD terutama si Baron, si Buaya sekarang mengalami resiko kerusakan. Gimana gak mau rusak, coba kalo giginya dipencet semua secara bersamaan dan dipukul-pukul sama si Baron.. Huh.. dasar, anak itu?!?!?!

Well, ternyata gak semua buaya itu berbahaya heuehhe...

Thursday, October 23, 2008

masa bodo'

Ceritanya, pagi ini gue berencana untyuk mencari contact person salah satu aktris buat gue panggil casting. Karena si aktris pernah main satu film sama Dennis, maka gue pun nelfon si Dennis. Saat itulah gue mendengar intro sebuah lagu yang kaetika lo dengerin untuk pertama kali, lo pasti akan menebak kalo itu adallah lagu dangdut. 

Bener aja... beberapa detik setelah intro selesai, mulailah si penyanyi menyanyikan lirik  seperti ini..

(Dengan suara bindeng)
Masa bodo'.. bodo', bodo', bodo'..
Masa bodo'....

Haiahahahhaa. Asli'. Kocak banget. saking kocaknya ampe lupa gue minta nomer telfon si aktris ke Dennis. Yang ada malah ngakak doang ampe bego trus nutup telfon saking lucunya. Dan gara-gara stupid RBT itu, sampe malam ini lagu 'masa bodo' itu terus terngiang-ngiang di otak dan gak henti-henti gue nyanyiin. haiahhaa... Dan gara-gara itu juga, orang sekantor pun ikut-ikutan nelfonin Dennis, sekedar buat nungguin RBT masa' bodo itu.. Haiahahahaha..

Maap ya, Den.. **PISS**

The good thing is, gue jadi punya jawaban kalo orang-orang nanyain tentang perkembangan skripsi gue..

"masa bodo'.. bodo'.. bodo'.. bodo'...;p"

Tuesday, October 07, 2008

kamu seperti hantu

Sebut saja namanya si- A.

Untuk keperluan sebuah film, gue memanggil si A untuk casting. Kebetulan, peran yang gue coba ke doi adalah sebuah peran utama yang untuk itu, ada 3 nama lainnya yang harus bersaing sama doi.

Beberapa minggu berlalu dan kami belum juga membuat keputusan siapa dari para calon tersebut yang paling cocok untuk memerankan karakter tadi.

Sampai beberapa hari belakangan…

Wajah si A kian menghantui gue. 

Gimana engga coba?! kalo sepanjang perjalanan Malang-Jakarta, billboard, spanduk, tempat peristirahatan, pom bensin, tempat makan, hingga becak dan warung-warung sepanjang jalur pantura dipenuhi oleh wajah si A dengan iklan provider telepon seluler-nya itu. Huah! Gokil! Seakan—akan doi berkata “pick me..”.. “pick me…” Huahahha… Way to go, girl!

Jadi sepertinya jika terpilih, A benar-benar harus berterimakasih kepada si provider seluler yang make dia buat bintang iklan... Karena mereka benar-benar telah berhasil men- brainwash isi kepala saya.. Hauhahaa;p

Saturday, October 04, 2008

kita dan kematian

“Mi, sepertinya, setelah Di, aku yang akan segera menyusul untuk mati”

 

 

Mati. Huh? Tahu apa gue tentang mati? Kecuali kenyataan kalo orang mati itu berhenti bernafas, gue gak banyak mengerti tentang kematian. Takut, to be exact. Yep. Takut karena gue gak tau seperti apa rasanya mati, apa yang akan terjadi ketika saya mati, dan apakah saya sudah siap untuk mati, Huahahha. Point terakhir lah yang kalo ada orang yang naya ke gue, pasti jawabannya adalah “Enggak!”, dan “don’t you ever dare ask that questions again!”

 

Ya iyalah. Kalo ditanya sekarang, pasti jawaban gue gak akan jauh-jauh dari itu. Lagian, ngapain juga sih, hari gini ngomongin mati. Ribet.

 

Tapi, pernah gak sih kebayang bahwa topik kematian akan semakin akrab di telinga lo ketika lo beranjak tua nanti? Dan mungkin, pada fase itu lo udah siap dan dengan tenang bisa menunggu giliran untuk mati? Karena mati itu misteri. Lo gak akan pernah bisa menebak, kapan dimana, dan bagaimana lo akan mati. Seperti hari ini.

 

Hari kedua gue berlebaran di kota Malang, dan lagi-lagi harus dihadapkan kepada kematian yang lain. Shit. 

escape to paradise: Bromo




Setelah 22 hours long driving Jakarta-Malang, dari Malang kita mampir ke Bromo...
Loc : Penanjakan, Pasir Berbisik Bromo
Date : october 3rd, 2008
In this picture: me, Bro, Fajar, Bokap,Mas Widik our 'hartop' driver.
Camera : samsung super shaky yang tiba-tiba gak shaky di tengah pasir berbisik;p

Monday, September 22, 2008

30 ROCK

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Very Funny!

Inilah sitkom NBC yang paling lucu yang pernah gue saksikan. Disamping serial FRIENDS, tentunya. 30 Rock mengambil latar kehidupan para pekerja televisi yang bekerja di gedung 30 Rockafeller, New york, markas besar stasiun televisi NBC.

Bekerja dalam sebuah produksi untuk siaran televisi merupakan pekerjaan yang sanagat menarik buat gue. Makanya, ketika nonton serial ini, gue seperti memiliki kedekatan emosi tersendiri, biarpun sebenernya gue gak kerja di TV. Tapi, latar showbiz dan kelakuan narsis dan absurd para pemain, penulis yang over creative, dan produser yang ajaib, ambisius dan money oriented itulah yang bikin gue kena' bgt sama serial ini.

But you know what? biarpun becandaannnya lucu dan smart, anehnya serial ini justru punya rating yang rendah di amerika sana. Huh? Aneh, kan? Tapi, semoga dengan keberhasilan mereka menyabet Emmy award kemaren malem, bisa bikin show ini semakin banyak penontonnya, dan bisa berlanjut sampe season 10 seperti pendahulunya, FRIENDS.

lol;p

Friday, September 19, 2008

berbagi kampung dengan barrack obama

Yep.

Dan hal itu lumayan bikin gue dan segenap warga Menteng Dalam bangga, disamping suksesnya event  "Palbatu festival" yang ke-3 beberapa bulan yang lalu..

Awalnya sih, gue cuek-cuek aja begitu mengetahui kalo dulu, calon presiden Amerika Serikat ini pernah tinggal di daerah rumah gue. Tapi, lama-lama setiap orang baru yang gue temui dan baru tahu di mana gue tinggal selalu menyebut-nyebut fakta itu.. yah, lama-kelamaan secara sadar gak sadar, mulailah timbul rasa kebanggaan dengan kampung halaman. Ditambah lagi, gara-gara fakta itu, hampir semua warga menteng dalam yang gue kenal juga ikut-ikutan Ge-er.. Huahahaha.. ya udah deh. Akhirnya kami semua berbagi kebanggan..hauahah... gak penting, ya?!?!

Yah, semoga aja setelah Krisdayanti dan Barrack Obama, akan muncul lagi orang-orang sukses lainnnya dari Kelurahan Menteng Dalam... dan semoga juga kalo Obama jadi presiden, dia gak jadi penjahat macam George Bush. Karena kalo iya, gue gak akan mau ngakuin lagi kalo dia pernah tinggal di daerah rumah gue..lol


Thursday, September 18, 2008

bikin felm!




Shoot!
ternyata... inilah penyebabnya mengapa saya gak kunjung lulus kuliah...;p

isna bday

Start:     Sep 25, '08
Location:     jkt
It's my stupid - longtime friend's b day.

Wednesday, September 17, 2008

isn't that ironic? don't you think?

Shit.

Lagu itu, benar-benar menohok saya beberapa bulan belakangan. Hauhahaha. Aneh. Padahal, Ironic kerap kali saya putar untuk menemani hari-hari saya menjalani hidup sejak SMP. Lagu ini, memang sangat special, karena terlalu banyak moment yang selalu teringat ketika saya mendengarkannya. 'Ironic' mengingatkan saya akan seorang sahabat lama yang selalu mengeluhkan betapa merananya hidupnya, dan betapa ide bunuh diri itu selalu muncul dalam otaknya ketika kami sedang berbicara melalui telfon di rumah masing-masing. Bahkan hingga kemarin, teman saya ini masih saja mengirim sms yang bunyinya "I love being around deprressed people, cuz happy people makes me depressed." Huahaha. dasar, manusia aneh.

Lagu ini, juga mengingatkan akan masa-masa di mana saya merasakan perubahan yang sangat signifikan saat mulai melupakan ajaran-ajaran disiplin ketat sekolah katolik, dan menemukan bahwa musik, MTV dan Alanis adalah dewa baru saya saat itu, dan sebagainya.

Dan seakan masih kurang cukup, satu kejadian mengenaskan ini kembali menambah tingginya gunung kenangan bersama lagu Ironic.


You know the part when alanis said

“ I met the man of my dream, and then met his beautiful wife…”

Huahahaha. Yep. That’s how ironic my love life is, my friend.


Wednesday, September 10, 2008

Taksi Putra

Rating:★★★★
Category:Other
021-7817771

"Selamat Malam, taksi Putra, Bisa dibantu?"

Sapaan itu yang kian akrab di telinga saya beberapa tahun belakangan. Biasanya, ketika hari terlampau larut untuk saya pulang seorang diri, saya selalu menekan nomor telepon di atas, dan jawaban seperti itulah yang biasa saya dengarkan ketika telepon tersambung.

Taksi putra adalah taksi favorit saya di jakarta. Ada banyak alasan kenapa saya berani memasukkannya dalam genre 'favorit' ini.

1. Tarifnya yang murah. Sebelum kenaikan harga bbm beberapa waktu yang lalu, Taksi Putra memasang tarif lama (sekarang tarif bawah), yang berarti Rp.4.000,- sekali buka pintu. Namun, seiring dengan kenaikan harga bbm, mereka pun melakukan penyesuaian yaitu sebesar Rp.5.000,- sekali buka pintu. Terbilang murah, karena rata-rata taksi di Jakarta sudah menaikkan tarifnya menjadi Rp.6.000,-.

2. Armadanya yang semakin bertambah. Jadi, lo gak perlu menunggu lama hingga pesanan taksi lo datang. Kalau menunggu di pinggir jalan juga gampang. Memang gak sebanyak taksi Express sih, tapi lumayan lah.

3. Pelayanannya yang OK. Selama ini sih alhamdulillah saya gak pernah bertemu supir taksi Putra yang dodol. Dodol disini maksudnya gak tau jalan, atau curang, atau mungkin menyebalkan dan sok tahu. Rata-rata mereka ramah, dan sabar kalo ternyata kita lupa jalanan dan nyasar.

4. Call centrenya juga cepet kalo nerima panggilan. Cepet nyambungnya. jadi, kalo lagi buru-buru, call centre taksi putra bisa jadi pilihan utama. Heuehhe;p

Sebenarnya masih ada beberapa point yang lain yang seharusnya saya tulis. Seperti bagaimana penguasaan jalan para supirnya. Simplenya, mereka pasti tahu jalan Casablanca. Tidak seperti taksi tetangga yang mahal dan berwarna biru yang gak tau di mana letak Jalan Casablanca (huh?! yang bener aja). Biasa jadi pilot kali ya tuh supir!!?!?

Tapi, saya lagi ngantuk berat nih. Jadi segini aja kayaknya.. Heuehehe:)

Just try it!

10 things...

Buat orang-orang yang men-tag gue dengan harapan mereka akan mengetahui 10 rahasia kecil gue, i just want to say:

"YOU WISH!!!!" Hauahahaha;p

Im a libra. I Don't tell my secret in PUBLIC. Sekecil apapun rahasia itu. Huahah... Maaf ya!

Sunday, September 07, 2008

tv di hari minggu

Oi!
I tell you what, blog... if you planning to actually get a life while you have so little time on the weekend, or sunday to be exact, then i suggest you not to watch the thing called television or you'll be stuck there for the rest of the day. Yep. Seperti drugs, sekali lo nonton, maka lo gak akan pernah bisa melepaskan remote itu dari tangan lo. You'll never stop.  Apalagi kalo ini hari minggu, dan lo langganan tvkabel. 

Seperti yang terjadi dengan gue hari Minggu ini. Guess what? Selepas makan sahur tadi pagi, hingga waktu menunjukkan pukul 20:50 WIB, gue belum bertatap muka dengan anggota keluarga gue yang lain gara-gara gue nongkrongin TV seharian. lol;p 

Pagi dimulai dengan agak terlambat, sekitar pukul 09.30. Karena puasa, gue gak turun ke bawah buat sarapan seperti yang selalu gue lakukan setiap hari. Maka, TV pun jadi pilihan utama begitu bangun tidur. Maklum lah, kan kalo hari biasa gue gak akan pernah sempet nonton TV. Ternyata, acara TV di hari minggu amat sangat menarik, gak nyampah seperti hari-hari biasanya. Mulai dari MTV Best show ever, Living Lohan, America the wright Way, E News, hingga 30 Rock & friends, plus CSI. huh... banyak banget kan? dengan segambreng acara TV itu, gak tega rasanya beranjak dari sofa tempat gue nongkrong sejak pagi tadi.. huehehe;p  


Nonton TV pas weekend emang satu-satunya cara refreshing yang efektif dan ekonomis. Pertama, lo gak perlu ngeluarin duit, lagipula, kalo dalam satu minggu itu lo gak tau apa-apa tentang peristiwa yang terjadi di dunia luar, maka dengan nonton TV di hari minggu, lo bisa tahu semuanya. Contohnya, lo akan tahu kalo Britney Spears bakal muncul di MTV VMA hari senin nanti, yang ternyata disiarin juga sama MTV ASIA di hari yang sama, atau Ryan Seacrest  terpilih jadi The Sexiest Smile tahun 2008 versi Victoria Secret, dsb.


Beruntung, hari ini ada acara buka puasa di rumah patra. Satu alasan yang cukup kuat buat mengalahkan serunya TV di hari minggu. Yah, paling gak kali ini gue bisa tahu apa yang terjadi dengan real life person di sekitar gue.. Lol;p

Thursday, September 04, 2008

The Kite Runner

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
"Have I ever lied to you?"

"How should I Know?"

"I'd rather eat dirt"

"Would you really do that?"

"Do What?"

"Eat Dirt if I Told you to"

"If you asked, I would..."

Cerita berawal dari kemunculan sebuah layang-layang yang kemudian menjadi simbol persahabatan Amir dan Hasan. Dua orang anak yang tinggal dalam sebuah rumah yang sama di Kabul, Afghanistan 1978.

Satu-satunya perbedaan diantara keduanya adalah stasus sosial. Amir adalah anak si pemilik rumah dimana ayah Hasan bekerja. Sehingga, kemanapun Amir pergi, Hasan pasti selalu menemani. Membantu dan melindungi majikan sekaligus sahabatnya ini, ketika ia harus mengejar layangan yang putus, atau ketika mereka dihadang oleh 3 orang anak berandalan seusai menonton Steve McQueen di bioskop kota Kabul.

Masalah muncul ketika satu dari 3 orang berandalan itu kemudian mengeroyok dan menyodomi Hassan yang berusaha melindungi layang-layang hasil kemenangan Amir. Amir yang menyaksikan sahabatnya disodomi dari kejauhan, shock dan tidak dapat berbuat apa-apa. Dia berlari. menjauh dari tempat tersebut, sambil memendam rasa bersalahnya kepada Hassan.

Berbagai cara dilakukan Amir untuk menghapus rasa bersalahnya itu. Termasuk menuduh Hasan mencuri jam tangan baru pemberian ayahnya hingga akhirnya, Hasan dan ayahnya berhenti bekerja dan pergi dari rumah Amir.

Beberapa lama setelahnya, pasukan Rusia datang menginvansi Afghanistan. Amir dan Ayahnya kemudian mengungsi ke Amerika.

27 tahun setelahnya, Amir mendapat telfon dari seorang kerabat dekat ayahnya yang kini tinggal di Pakistan. Saat itulah Amir mengetahui bahwa sahabatnya, Hasan, yang tewas di tangan pasukan Taliban, ternyata adalah adiknya. Ia meninggalkan seorang anak lelaki yang kini masih berada di Afghanistan.

Usaha pencarian anak Hasan pun dilakukan Amir, untuk membalas kesetian dan jasa-jasa Hassan yang dulu pernah menjadi pelindungnya....


Sebuah film yang menceritakan tentang persahabatan, loyalitas dan tragedi. Dengan materi cerita dan pemain yang bagus, film ini berhasil menguras emosi saya sejak awal, hingga akhir. Really good one. Check it!

Wednesday, September 03, 2008

it's complicated

Almarhum Om Pram pernah bilang

“…jangan anggap remeh manusia, yang kelihatannnya begitu sederhana; biar pengelihatanmu setajam mata elang, pikiranmu setajam pisau cukur, peradabanmu lebih peka dari para dewa, pendengaranmu dapat menangkap musik dan ratap tangis kehidupan; pengetahuanmu akan manusia tidak akan bisa kemput

Manusia…

Memang sesuatu yang tidak akan pernah saya bisa mengerti, seberapapun kerasnya saya mencoba. Kadang, manusia itu bisa bikin kita stress luar biasa. Namun, ada kalanya seorang manusia bisa membuat hidup dan hari-hari mendadak indah.

Their talents. Their gift from God, that I couldn’t understand, that not everyone’s have.  

Pekerjaan ini memang menuntut saya untuk menjajaki talent para manusia di luar sana. Huh, pekerjaan yang absurd, yang tak jarang membuat blog ini penuh dengan umpatan, keluhan dan caci maki ketika saya tidak dapat menemukan apa yang saya cari. Tapi, semua terasa berbeda ketika saya menyadari bahwa ternyata manusia-manusia di luar sana memang tidak sesederhana itu. Tidak sekedar memiliki nama, tidak sekedar memiliki rupa sepertimu. Tidak sekedar berseliweran di jalan-jalan yang kamu lalui, tidak sekedar terpajang nama dalam buku-buku, atau di setiap halaman majalah yang kamu baca. Tidak.  Banyak dari mereka memiliki sesuatu hal yang selalu kamu impikan tetapi tidak pernah bisa kamu dapatkan. Aneh. Seperti melihat visualisasi mimpi-mimpi dan harapan yang selama ini hanya berkutat dalam pikiran. It's an honest prove that those thing in your head..? It does exist!

GOD!!!! Their talents really kept me alive.

Tuesday, September 02, 2008

pagi-pagi kok meeting

Yup.
Pagi ini jam 9.00 saya sudah harus berada di kantor. Untuk meeting. lol;p Bulan puasa, meeting jam 9 pagi. How great is that? NNot that im complaining? hanya saja, karena terlambat bangun, hari ini saya terpaksa harus naik motor. Sesuatu yang sedang berusaha saya tinggalkan karena parno terhadap dampak global warming... 

Ternyata, begitu saya tiba di kantor, ada beberapa orang yang datang terlambat. Alhasil, keputusan saya untuk naik motor hari ini sangat sia-sia. Sambil menunggu, saya pun membuka kompas.com. 

Namun, lagi-lagi keputusan saya kali ini juga sepertinya salah, karena sepertinya,membuka kompas.com ketika bulan ramadhan, bisa beresiko membatalkan puasa. Gimana gak mau batalin puasa kalo lo baca berita tentang George Bush yang bilang bahwa John McCain akan menggantikan dirinya memimpin perang... gila'. Emosi kan gue dengernya?! Gue curiga, Jangan-jangan orang-orang republik itu keturunan Ares, abis peraaaang.. mulu yang dipikirin. geblek...

Udah ah, 
Gotta go, blog... Udah mulai nih meetingnya. 
Ciao!

Monday, September 01, 2008

travel warning

Here's the story goes.  Sejak Beberapa waktu yang lalu, gue dan bowo menyisakan waktu buat merencanakan our october trip. Ada beberapa rute yang kami buat, yang masing-masing sudah kami perhitungkan betul plus minusnya. Dan walaupun melewati negara yang berbeda-beda, october trip ini akan berakhir di Bangkok, Thailand. 

Ironisnya, beberapa minggu belakangan berita yang kami terima tentang Thailand sungguh memprihatinkan dan menyebalkan. Bayangin aja, kalo lo udah merencanakan sebuah perjalanan dengan rapih, tapi terancam gagal karena Perdana Mentri Thailand dituntut buat mengundurkan diri, sedangkan doi kekeuh gak mau mundur. 

Untuk mengobati rasa bete atas berita menyebalkan di atas, gue pun mencari alternatif tujuan selain Thailand. Terpikir oleh gue dan bowo, VIETNAM. Hmm, lucu juga sih. Tahun lalu, salah seorang temen yang juga backpakers asal US juga pernah cerita tentang pengalamannya di Vietnam, dan sepertinya menyenangkan. Maka, gue pun mulai cari-cari info. Seperti biasa, website yang gue buka adalah webnya lonelyplanet.

Di setiap halaman negara tujuan, lonely planet selalu memberikan data yang cukup lengkap dan akurat. Dari mulai peta, tourist destinations, hingga ttravel warning. Bagian ini yang gue paling gak suka. Dan benar saja dugaan gue. begitu gue klik vietnam, tulisan seperti ini yang muncul di kolom Travel Warning 

Travel Warning: Cholera Risk

There have been cases of cholera reported recently in Vietnam's northern and southern provinces. Travellers should take care not to consume food that might be contaminated, or that has been prepared in uncertain hygienic conditions.

severity: Mid-level alert


Urrgh. Horor juga tuh kalo kami memutuskan ke Vietnam...


THAILAND... oh THAILAND...

Sebenenya, gue juga gak ngerti permasalahannya apa ni PM disuruh mundur, dan atas alasan apa juga doi gak mau melakukannya. Yang pasti ego gue menginginkan masalah ini cepet selese sebelum Oktober. Dan kalaupun itu harus dengan PM Thailand mundur.. ya... kalau itu bisa membuat stabil keadaan polittik di sana dan bisa bikin tempat wisata di seluruh Thailand aman, maka gue akan mendukung. lol


Friday, August 29, 2008

nonton bola

Instead of working on outline skripsi, saya lebih memilih untuk menghabiskan sisa waktu tadi malam dengan menyaksikan pertandingan final Indonesia vs Libya. Walaupun kaki ini mulai terasa kaku setelah berdiri seharian mengamati skill bocah-bocah sekolah sepakbola ASIOP, tetapi panggilan Gelora Bung Karno tidak sanggup saya hiraukan. Kebetulan, tim Garuda di dadaku yang lain memang sedang berada di dalam stadion untuk mendokumentasikan moment berharga ini. Jadi, ya.. lumayan lah  bisa  dapat kartu freepass.

 

Sesampainya di depan stadion yang sudah mulai ramai, saya pun ragun untuk masuk. Masalahnya, freepass yang tersisa ternyata milik teman saya yang cukup ternama dan laki-laki sekali. Huh.. Daripada ribet, mending saya beli tiket sendiri aja deh.  Kebetulan (lagi) si Tommy, teman lama saya juga datang menyaksikan pertandingan final ini. 

 

Saya pun akhirnya menonton bersama Tommy dan beberapa temannya yang tidak henti-hentinya berbicara sepanjang pertandingan. Dasar. Laki-laki cerewet.

 

Sejak menit-menit awal pertandingan tim Libya mulai membuat masalah. Sedikit-sedikit jatuh. Sedikit-sedikit ditandu. Huh. Menyebalkan.  Hingga beberapa kali mereka melakukan hal tersebut, wasit pun terlihat mulai menyadari bahwa yang dilakukan para pemain Libya tersebut merupakan diving.  Bahkan, ketika mereka berhasil membuat satu gol di gawang Indonesia, toh mereka tak henti-hentinya melakukan diving. Asli’ deh! Nyebelin banget. Karena terbakar emosi kami pun tak henti-hentinya menerikan umpatan-umpatan kepada tim Libya. 

 

Setelah kami bosan mengumpat dengan kata-kata yang sama, dan menyadari bahwa semua umpatan tadi toh tidak dimengerti para pemain Libya, Tommy mengeluarkan umpatan lain “TERORIST!!!” Sebuah kata yang jangankan orang arab, orang kutub pun akan mengerti arti kata itu dan saya yakin 100% bahwa para pemain Libya itu pasti akan tersinggung. Heuhehe..;p

 

Tak lama, pertandingan babak pertama pun usai. Dari kursi penonton yang kami ibaratkan sebagai The Kop-nya Senayan, kami melihat kerricuhan terjadi di ruang ganti. Wartawan yang berada di sekitar lapangan pun terlihat berlarian menuju lorong ruang ganti yang kini juga dipenuhi oleh para polisi dengan tameng dan pentungan. Waduh.. ada apa ini?!

 

Hingga balon udara pertamina yang beterbangan mengelilingi stadion sepanjang waktu istirahat berhenti beroperasi, penyebab kericuhan ittu tidak kami ketahui. Kami pun menebak-nebak.. Apakah para pemain Libya itu mendengar umpatan-umpatan kami?!?!  Waduh.. jadi gak enak….

 

Ketika babak kedua kan segera dimulai, tak nampak satu-pun pemain atau official tim Libya di lapangan. Aneh. Jangan-jangan mereka WO (Walk Out). Perasaan kami makin tidak enak. Sedikit merasa bersalah sih, jadinya. Tapi terasa aneh juga. Pasalnya, setelah menunggu beberapa lama, tim berseragam hijau itu tidak kunjung muncul. Hingga akhirnya wasit memutuskan Indonesia menang WO atas Libya. Belakangan, seusai pertandingan teman saya yang sedang bertugas di lapangan menceritakan bahwa ternyata, perkelahian terjadi di lorong ruang ganti. Bukan antara pemain, tapi antara pelatih… Katanya sih, Beni Dolo (pelatih Indonesia) memukul pelatih Libya. Lol;p

 

Huh?

 

Aneh. Sungguh pertandingan final yang aneh, dari sebuah kompetisi yang aneh pula… Bayangin aja, coba. Udah kompetisi dibikin sendiri, Mainin 2 tim, Tim yang datang bertanding dari Negara-negara yang cemen sepakbolanya, penonton gak rame, pelatihnya yang berantem,  menang WO, lagi. Aneh.

 

Baru kali itu saya merasakan ‘hampa’ emosi ketika lagu We Are The Champion dinyanyikan seusai final… 

Sunday, August 24, 2008

Malam

Sial.

Aku tidak bisa tidur malam ini

Entah karena kopi yang barusan ku minum,

Atau kamu yang berlari-lari dalam pikiranku

Sial!

Ketika saatnya tiba

                                                                                                  Tidakkah kau ingin pergi dari sini teman?

Berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak pernah kau lalui.

Telanjang. Kaki tanpa alas.

Melewati jalan-jalan berbatu

Yang selama ini hanya bisa kau rasakan melalui pendengaranku…

                                                                                               Tidakkah kau ingin menyentuhnya teman?

Merasakan setiap desiran angin.

Setiap deru ombak di pantai yang tidak pernah sepi.

Yang selama ini hanya bisa kau bayangkan melalui pikiranku…

Tidakkah kau ingin melihatnya teman?

Silaunya mentari.

Panasnya yang menyakiti.

Semuanya nyata. Membutakan mata.

Sama, seperti yang pernah kurasa aku lihat.

Sudah saatnya teman.

Sudah tiba.

Buka pintu,

dan beranjak pergi.