Thursday, December 30, 2010
soap opera
Tuesday, December 14, 2010
Wish you were here
Waktu itu gue nonton berempat. Bareng 2 orang cowo temen sekelas gue Aju dan Ao, trus sama ade' nya Astrid (juga temen SMA gw. Karena masih newbie dalam dunia perkonseran, waktu itu gue nervous setengah mati. Nervous karena takut tiba suruh bayar mahal buat masuk. LOL :D Biarpun sebenernya gratisan eventnya, cuma harus bayar first drink aja. Tapi yah, maklum namanya juga SMA. Kere berat. Makanya si Ao dengan okenya belagak santai lewat jalur wartawan biar gak disuruh beli first drink. Dan berhasil! Akhirnya kita ber empat berhasil menyelinap masuk tanpa bayar sepeser pun! Bhauahhaha... Dan pengalaman konser bareng itu bikin gue jadi sering tukeran dengerin musik sama si Ao. Yah musik musik jaman itu lah, yang baru atau baru keluar album barunya macam Lifehouse, Creed, Gorillaz, dan lain sebagainya.
Februari 2010.
Tahun ini, pengalaman konser gue dibuka oleh band yang gak pernah gue sangka bakal bisa gue tonton live. PLACEBO. Bhuaaah! Sebuah kesempatan yang bikin gue terpana gara gara yaaah.. gak pernah kepikiran aja kalo band beginian bakal beneran bisa gue liat LIVE. Yah maklumlah, kita kan hidup di Jakarta, bukan London yang berbagai macam band idaman bisa lo liat tiap minggunya. Amazing!
Lalu sebuah tweet mengejutkan gue gak lama setalah Placebo concert. Seorang temen yang gue temuin di konser Placebo malam sebelumnya ngabarin kalo Ao lagi di ICU. Hari yang sama gue bergegas menuju RS. Nengokin temen konser pertama gue itu. Di RS, salah satu temen bilang kalo seharusnya si Ao dateng nonton Placebo malam kemaren.
Dan begitulah.
Desember ini, konser terakhir gue di 2010 ditutup oleh sebuah band yang dulu sering gue bagi musiknya bareng Ao. Lifehouse. Sayang. Kali ini gue cuma bisa berbagi cerita di tempat peristirahatannya yang terakhir. Huh.
Wish you were here, my friend....
the importance of being written
It's december! Yaiks! Gak berasa banget ya tau tau udah mau 2011 aja. Agak menyesal juga sih gak banyak nulis di blog tahun 2010 ini. Padahal lumayan banyak kejadian yang harusnya gue tulis biar bisa dibaca tahun depan... atau insyallah kalo belom kiamat masih bisa dibaca lagi tahun depannya lagi.. .tahun depannya lagi... dan seterusnya. Yah berharap aja badai matahari yang katanya bakal bikin 'down' sistem internet di seluruh dunia itu gak bikin multiply menghilang dari dunia maya. Karena kalo ilang... Duh!
Kenapa Duh! karena di sini tertulis lumayan banyak potongan potongan cerita hidup gue yang penting banget buat dilihat di tahun tahun mendatang buat refleksi diri lo. Yep! Kira-kira kalimat barusan adalah kalimat yang sama yang gue obrolin ke Riri beberapa hari yang lalu. Dan ajaibnya, si Riri juga punya pikiran yang sama. *Toss, Ri*
Di jaman kayak gini emang penting banget kayaknya manfaatin media media macam multiply ini buat curhat. Lumayan banget kan? Data kesimpen rapih. Dan (insyaallah) aman dimakan jaman. So by the time you've grown up, you can look back to the old blog and see how far you've come as a human. Atau by the time you're dead.. gitu misalnya... orang orang masih bisa mengenang lo atau ketawa ketiwi nginget masa masa gak penting selama hiup lo lewat tulisan tulisan curhat.. atau tulisan nyampah lo di blog. LOL :D
Tapi agak berbeda dari gue, selain blog, si Riri juga punya satu buku khusus yang dipake buat ngeluarin semua isi kepalanya tanpa sensor. Sedangkan gue, biasanya nulis yang uncensored itu di laptop... dan pas udah puas nulis langsung gue delete. Hehe :D Jadi, gunanya buat sementara doang. Ngilangin stress. Padahal kalo gue simpen, malah harusnya bisa jadi bahan renungan yang asik banget tuh tulisan curhat
Well, mungkin saat ini boleh dicoba tuh. Kebetulan gue dah beli buku tulis 'morning glory' warna ijo muda. Lucu juga kan buat buku curhat
C u later, blog!
Wednesday, December 08, 2010
Sunday, November 07, 2010
Monday, October 25, 2010
chaos & the city
Friday, October 22, 2010
Sunday, October 17, 2010
Festive! at the Festival
Wednesday, September 01, 2010
semua. datang dan pergi
D3 Komunikasi FISIP UI Resmi Berakhir
by Nina Armando on Wednesday, September 1, 2010 at 6:31am
Kemarin, 31 Agustus 2010, secara resmi berakhirlah Program D3Komunikasi FISIP UI. Tahun ini, Program berusia 13 tahun. Di tahun ini pula, Program ini menghasilkan lulusan angkatan terakhirnya (angkatan 2007). Eksistensi Program ini selanjutnya berpindah ke ‘rumah’ baru bernama Program Vokasi UI.
Tentu saja ada rasa sedih, tetapi juga bahagia dan bersyukur karena selama kehadirannya dari tahun 1997 Program ini antara lain telah: (1) memberi manfaat yang sangat besar bagi Departemen, Fakultas, dan UI, (2) menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sangat baik dan membanggakan, (3) memiliki dosen-dosen luarbiasa yang tidak saja pandai dan kompeten, tetapi juga memiliki komitmen tinggi untuk mengajar & membimbing mahasiswa serta membantu perkembangan Program, (4) memiliki staf terampil, berdedikasi, penolong, dan profesional, (5) memiliki Sekretariat yang menyenangkan dan menjadi “rumah” bagi banyak orang.
Ketika saya mengurus Program mulai tahun 2000, kualitas-kualitas semacam itu sudah dimiliki oleh Program D3. Saya hanya berupaya menjaga kualitas-kualitas itu untuk tetap dimiliki D3, syukur-syukur bisa dinilai meningkat.
Saya menaruh D3 dalam tempat sangat istimewa dalam hati saya, dalam perjalanan hidup saya. Dengan segala suka-dukanya, keberadaan saya dalam Program ini menjadi salah satu episode terindah dalam hidup saya. Di sini saya bekerja dengan menyenangkan, bertemu orang-orang baik dan hebat, dan merasa berarti karena insyaAllah Program ini membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua orang yang telah berkontribusi membuat Program D3 menjadi Program yang luarbiasa.
Dengan segala kerendahan hati, saya meminta maaf jika ada salah ucap dan langkah yang saya perbuat selama saya berada dalam Program.
Saya bersyukur kepada Allah SWT saya ditakdirkan bisa berada dalam Program ini.
Bagi saya pribadi, Program D3 Komunikasi FISIP UI tidak pernah berakhir. Ia akan terus abadi hidup dalam hati saya.
salam,
nina
Sedih.
Mungkin salah satu kata yang cocok buat ngegambarin perasaan saya saat baca tulisan ini. Ini emang bukan kali pertama saya mendengar kabar kabar bahwa D3 Kom akan segera ‘hilang’ dari strata kampus FISIP UI, tapi kenyataan bahwa hari itu akhirnya datang yang tiba-tiba bisa bikin saya merasa begitu kehilangan.
I must say, D3 KOM adalah salah satu bagian paling penting dari hidup saya. Yep. Waktu itu, kuliah di UI adalah satu-satunya opsi yang ada di kepala selepas lulus SMA. Sebuah keinginan sederhana tapi hampir tidak mungkin bagi seorang yang memiliki kemampuan akademis yang biasa biasa aja. Makanya ketika gagal di SPMB dan ujian masuk D3 di tahun pertama kelulusan, saya gak ragu buat mencoba sekali lagi di tahun berikutnya. Dan Yak. D3 KOM adalah satu titik pertama keberhasilan gue mencapai apa yang orang bilang “mimpi”. Yes, people. Ini adalah “dream come true no.1” dalam sejarah kehidupan saya. Dan sama seperti menggapainya… menjalani mimpi kemudian jadi hal yang paling menyenangkan dalam hidup. Dan saya beruntung bisa menjalaninya selama 3 tahun di tempat ini.
Terimakasih buat siapapun yang membuat tempat ini menjadi nyata. Terimakasih karena sudah ngebukain pintu yang luar biasa luasnya buat saya dan mimpi-mimpi saya selanjutnya.
Hiks…
Friday, June 25, 2010
musim bola
It’s a Friday night and I really need some time alone and do nothing but sit, and listening to my favorite music. Sesuatu yang belakangan jarang banget biasa gue lakukan saking gak ada waktunya. It’s a world cup season, blog. What do you expect?
Ngomongin tentang worldcup, gue akan memberikan sedikit rangkuman dariapa yang telah terjadi di putaran group worldcup tahun ini. Satu hal yang paling gak terduga sebelumnya adalah banyaknya tim-tim gede yang kalah sama tim underdog. Setelah Spanyol, Perancis dan Jerman, semalem Italy bener-bener harus menanggung cemoohan “from Hero to Zero” dari komentator yang gak berperike-tegaan itu. Parah banget, blog. Italy yang sebelumnya juara dunia, tiba-tiba aja jadi tim cupu berat yang terpaksa harus pulang duluan bareng Perancis di babak penyisihan group ini.
Emang aneh banget sih blog worldcup tahun ini. Selain tim tim gede itu kalah, ada juga keributan masalah bola jabulani yang katanya sih… terlalu ringan jadi mengurangi akurasi dan bikin susah kipper buat nangkep. Salah satu korbannya, tim jagoan gue. Inggris. Blunder aja dulu tuh bola pas pertandingan awal lawan Amerika. Sial.
Satu lagi yang paling ganggu adalah si vuvuzela. Tau gak? Semacam terompet gitu tapi suaranya Cuma satu nada. Kenceng banget, dan cukup bikin kuping pengeng dengernya. Jadi nih kalo biasanya nonton worldcup dengernya ambience suara nyanyian supporter, tahun ini kuping kita dipenuhi sama suara laler. Hummf… nasib.. nasib… mentang mentang di Afrika banyak laler…. -_-“
Sementara ini Cuma itu sih yang bias gue ceritain selain akhirnya Inggris berhasil lolos putaran kedua ngelawan Jerman hari Minggu nanti. HUmmmmfffh…. Deg-deg an, blog! wish us luck ya. In the meantime, gue harus buru-buru meluncur ke kuningan village nonton Brazil vs Potugal bareng Galuh dan kawan-kawan. Alrite, blog… Salam waka waka e e J
Monday, May 31, 2010
Dashboard Confessional Live
Friday, May 14, 2010
thing about lebak
Thursday, May 13, 2010
Micmacs
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Comedy |
Rasanya namanya emang familiar. Tapi gw gak begitu ngeh sama orang ini sebelum si Cha Cha merekomendasikan gue buat nonton Micmacs di festival film perancis tahun ini. Setelah nonton gue baru sadar, kalo si Jean-Pierre Jeunet adalah orang yang sama yang bikin 'Amelie', salah satu film favorit gue.
Dengan gaya yang comical, Jeunet kembali berhasil menempatkan filmnya ke deretan top list film favorit gue sepanjang masa. Yep! Micmacs bisa gue bilang adalah film terbaik kayaknya yang pernah dia bikin.
Plotnya sederhana, tentang seorang yang berambisi untuk membalas dendam kepada perusahaan pembuat senjata karena ayahnya mati kena bom, dan dirinya sendiri juga nyaris mati karena tertembak peluru.
Yang mencengangkan adalah betapa BRILIANnya Jeunet mengemasnya dengan menampilkan karakter-karakter comical yang bener-bener out of the box dan mindblowing. Belom lagi beberapa visual yang bikin gue gak bisa berhenti tersenyum sepanjang film ini diputar.
Bener-bener BRILIAN!!!!!
Hampir kehabisan kata-kata nih gue buat muji2 orang ini. Mendingan kalian nonton aja deh sendiri buat membuktikan kejeniusan seorang Jean-Pierre Jeunet dan partner menulisnya Guillaume Laurant. Amazing! ;)
Wednesday, May 12, 2010
Iron Man 2
Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Action & Adventure |
Robert Downey Jr emang jadi salah satu kekuatan terpenting dalam film ini. Bukan hanya karna dia ganteng, tapi karakter Tony Stark itu jadi bener-bener hidup gara gara dia.
But He's not the only one. Di sequel Iron Man ini, Mickey Rouke juga ngasih andil yang cukup oke ketika dia meranin karakter Ivan Vanko yang berhasil bikin kostum tandingan Iron Man. Cuma sayangnya Terrence Howard gak ikutan lagi di sini. Posisinya sebagai 'Rhodey' digantiin sama Don Cheadle yang menurut gue sih.. kurang oke penampilannya. Atau kurang cocok? gak tau deh.. hehehe... ;D
Tapi yang menarik, di sini kita diajak ngeliat Tony Stark yang berada dalam tekanan luar biasa dari pemerintah, saingan bisnis senjatanya serta tubuhnya sendiri yang kian hari kian melemah karena kostum Iron Man itu sendiri. Ditambah visual effect yang khas Hollywood, film ini gak mengecewakan.
Ditunggu Iron Man 3 nya, Hollywood ;)
Robin Hood
Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Action & Adventure |
The untold story of the man behind the legend.
Kira-kira itulah yang bakal lo dapet saat lo nonton film terbaru Ridley Scott ini.
Ini adalah cerita Robin Hood sebelum ia tinggal di tengah hutan, bikin koloni dan mulai merampok orang-orang kaya yang semena-mena buat dibagiin lagi ke rakyat yang tertindas.
Cukup menyenangkan sih nontonnya. Apalagi awalnya gue juga sempet low expectation sama ni film. Kalo bukan karena kangen banget liat Cate Blanchett di bioskop, mungkin gue lebih memilih gak nonton ni film. Karena plis deh.. Robin Hood gitu!? Udah berapa kali juga ni film dibikin buat tv, bioskop, kartun.. ahahhaa. Boring lah.
Tapi low expectation itu cukup kebayar karena satu hal tadi.
You'll know the story of the man behind the legend.