Sooner or later, I'll get me off this track
Gotta do what it is that I do and then I'm... coming back
Got sun in my face, sleeping rough on the road
I'll tell you all about it, when I get home...
- long way round by sterephonics
Ola!
It's been a while since my last post ya, blog. Bahkan, tulisan di atas ini udah nangkring di draft berminggu-minggu lamanya. Entah kenapa, belakangan ini tiap kali mau nulis sesuatu di sini tiba-tiba blank aja. Padahal udah segudang kejadian, masalah dan curhatan numpuk di kepala. Tapi entah kenapa, kayaknya susah banget nyari waktu dan kondisi yang enak buat ngerumusin itu semua jadi tulisan gak penting di blog.
Beberapa minggu lalu, di sebuah pagi yang terlambat... seperti biasa. Gue mencoba mengumpulkan energi untuk menjelajah jalanan Jakarta menuju kantor di Cilandak. Pagi itu gue nyalain TV. Kebetulan lagi ada acara favorit gue. Long Way Down.
Pernah denger gak acara itu, blog? Pasti gak pernah ya. Bukan hanya karna lo gak punya akses nonton TV, tapi karna elo bukan orang. Jadi gak punya kuping. Boro-boro denger.. tau konsep "kuping" aja mungkin lo gak tau ya. LOL *gak penting*
Oke. Balik ke Long Way Down. Jadi, ini adalah sebuah dokumenter yang diproduksi sekitar tahun 2003. Bottomlinenya, nyeritain perjalanan keliling dunia Ewan McGregor dan Charley Boorman, 2 aktor dari Britania Raya sana. Yang menarik, mereka keliling dunia naik: MOTOR. Yep. Gimana coba rasanya. Gue aja naik motor dari kantor ke rumah pantan ini berasa panas beut. Gak kebayang kalo keliling dunia -_-" Sebenernya, gue pernah juga ni blog ngobrol2 seharian sama orang yang suaminya keliling dunia naik motor. Kalo lo pernah denger Kang JJ, salah satu sesepuh Brotherhood Bandung? Yep. Doi keliling dunia naik motor. Dengan motor bermerek sama seperti yang dipake Ewan & Charley. BMW. Mungkin gue akan ceritain cerita ini lain waktu ya. Hehehe..
Yak. Jadi di satu episode yang gue tonton pagi itu, Ewan & Charley lagi ada di daerah terpencil di Mongolia yang by the way... luas banget. Medannya susah banget, blog karena mereka harus menempuh jalur memutar ke sebuah kota yang gak bisa dilewatin karena gak ada jembatan yang bisa bikin mereka nyebrang sebuah sungai yang membelah daerah terpencil tadi. Ya terpaksa. Mereka harus muter jauuuuh banget sampe sekitar 300 km jauhnya. Dan yang bikin lebih menyedihkan adalah: gak ada aspal sepanjang perjalanan itu. Yep. Jalan yang mereka lewati itu berupa tanah bergelombang dan berbatu yang luar biasa sulitnya dilalui pake motor.
Berpuluh kali Ewan & Charley jatoh di sepanjang jalur tadi. Setiap mereka jatuh, mereka harus mengangkat lagi motornya yang beratnya ratusan kilo itu. Dan.. kebayang gak? perjalanan panjang sejauh 300 km itu.. dilakukan dengan waktu berhari hari.
Perjalanan berat tadi membuat dua orang ini putus asa. Kesal, marah sampai nangis. Semuanya mereka alami sepanjang jalan sulit tadi. Berkali-kali kemudian mereka mempertanyakan pada diri sendiri. "Why would they doing it?!"
Adegan tadi kemudian bikin gue kepikiran 2 hal. Satu. Betapa gue mensyukuri setiap detail pengalaman ketika travelling. Dua. Gimana komitmen gue sama satu hal yang lagi gue jalanin saat ini. Yep. Travelling emang bikin lo menemukan hal-hal baru yang mengejutkan, blog. Bahkan travelling itu bisa bikin lo mengenal diri lo sendiri dan belajar. Apa yang akan lo lakukan ketika melewati masa-masa sulit dalam hidup lo. Life is tough sometimes. But you have no choice. You just have to keep on walking. Face the problem. And wish for the better to come.
Gotta do what it is that I do and then I'm... coming back
Got sun in my face, sleeping rough on the road
I'll tell you all about it, when I get home...
- long way round by sterephonics
Ola!
It's been a while since my last post ya, blog. Bahkan, tulisan di atas ini udah nangkring di draft berminggu-minggu lamanya. Entah kenapa, belakangan ini tiap kali mau nulis sesuatu di sini tiba-tiba blank aja. Padahal udah segudang kejadian, masalah dan curhatan numpuk di kepala. Tapi entah kenapa, kayaknya susah banget nyari waktu dan kondisi yang enak buat ngerumusin itu semua jadi tulisan gak penting di blog.
Beberapa minggu lalu, di sebuah pagi yang terlambat... seperti biasa. Gue mencoba mengumpulkan energi untuk menjelajah jalanan Jakarta menuju kantor di Cilandak. Pagi itu gue nyalain TV. Kebetulan lagi ada acara favorit gue. Long Way Down.
Pernah denger gak acara itu, blog? Pasti gak pernah ya. Bukan hanya karna lo gak punya akses nonton TV, tapi karna elo bukan orang. Jadi gak punya kuping. Boro-boro denger.. tau konsep "kuping" aja mungkin lo gak tau ya. LOL *gak penting*
Oke. Balik ke Long Way Down. Jadi, ini adalah sebuah dokumenter yang diproduksi sekitar tahun 2003. Bottomlinenya, nyeritain perjalanan keliling dunia Ewan McGregor dan Charley Boorman, 2 aktor dari Britania Raya sana. Yang menarik, mereka keliling dunia naik: MOTOR. Yep. Gimana coba rasanya. Gue aja naik motor dari kantor ke rumah pantan ini berasa panas beut. Gak kebayang kalo keliling dunia -_-" Sebenernya, gue pernah juga ni blog ngobrol2 seharian sama orang yang suaminya keliling dunia naik motor. Kalo lo pernah denger Kang JJ, salah satu sesepuh Brotherhood Bandung? Yep. Doi keliling dunia naik motor. Dengan motor bermerek sama seperti yang dipake Ewan & Charley. BMW. Mungkin gue akan ceritain cerita ini lain waktu ya. Hehehe..
Yak. Jadi di satu episode yang gue tonton pagi itu, Ewan & Charley lagi ada di daerah terpencil di Mongolia yang by the way... luas banget. Medannya susah banget, blog karena mereka harus menempuh jalur memutar ke sebuah kota yang gak bisa dilewatin karena gak ada jembatan yang bisa bikin mereka nyebrang sebuah sungai yang membelah daerah terpencil tadi. Ya terpaksa. Mereka harus muter jauuuuh banget sampe sekitar 300 km jauhnya. Dan yang bikin lebih menyedihkan adalah: gak ada aspal sepanjang perjalanan itu. Yep. Jalan yang mereka lewati itu berupa tanah bergelombang dan berbatu yang luar biasa sulitnya dilalui pake motor.
Berpuluh kali Ewan & Charley jatoh di sepanjang jalur tadi. Setiap mereka jatuh, mereka harus mengangkat lagi motornya yang beratnya ratusan kilo itu. Dan.. kebayang gak? perjalanan panjang sejauh 300 km itu.. dilakukan dengan waktu berhari hari.
Perjalanan berat tadi membuat dua orang ini putus asa. Kesal, marah sampai nangis. Semuanya mereka alami sepanjang jalan sulit tadi. Berkali-kali kemudian mereka mempertanyakan pada diri sendiri. "Why would they doing it?!"
Adegan tadi kemudian bikin gue kepikiran 2 hal. Satu. Betapa gue mensyukuri setiap detail pengalaman ketika travelling. Dua. Gimana komitmen gue sama satu hal yang lagi gue jalanin saat ini. Yep. Travelling emang bikin lo menemukan hal-hal baru yang mengejutkan, blog. Bahkan travelling itu bisa bikin lo mengenal diri lo sendiri dan belajar. Apa yang akan lo lakukan ketika melewati masa-masa sulit dalam hidup lo. Life is tough sometimes. But you have no choice. You just have to keep on walking. Face the problem. And wish for the better to come.
3 comments:
halo mba sis, boleh main ke blog saya isinya tas2 dan aksesoris murah...hahahaha...asli gw shock liat Multiply sekarang isinya belanjaan semua dah! btw, nice post, sis (tetep)
traveling brg yuk sis...
@dmazone @tiany rrrrr..!!!
Post a Comment