Thursday, December 31, 2009

impressed by these films on 2009


Kalo ditanya tentang gimana saya menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidup saat ini, saya akan menjawab: nonton. Yah, emang sih gak kemudian semua film yang ada di dunia ini saya tonton... tapi paling gak, lumayan lah bikin uang gajian jadi berasa gak pernah cukup.


Sepanjang tahun 2009 ini, ada banyak film yang saya saksikan. Tapi gak semua saya suka. Subjektifnya, saya selalu berpendapat bahwa film yang yang bagus adalah film yang bikin kita membawa sesuatu selesai kita menyaksikannya. Apapun itu. Perasaan gembira, sedih, takut hingga kegelisahan untuk berbuat sesuatu. Film yang meninggalkan kesan di hati saya. Ini dia:

. Garuda di Dadaku
Saya sangat suka film ini. Bisa dibilang ini adalah film yang paling meninggalkan kesan di hati saya tahun ini. Partly because i made this movie and i love how the result goes. I love how the kids act, the look, the mood, the music, the theme, the script, the directing, everything.  


. Cin(T)a
Awalnya gak berharap banyak sama film ini. Mungkin sama seperti film-film indie lainnya, maka ketika memutuskan nonton saya sudah siap dengan berbagai kemungkinan terburuknya. Ternyata saya salah. Diluar kekurangan teknis sound, film ini luar biasa. Segala kesempatan preachy yang ada dalam script, berhasil  menjadi 'sesuatu' karena permainan para aktor dan directing Samaria. Ditunggu film berikutnya!


. Talentime
Saya yakin, gak cuma saya yang menantikan film ini. Ada ratusan orang lainnya yang emang sudah bersiap-siap untuk mengantri demi mendapatkan tiket pemutarannya. Film panjang terakhir yang berhasil diselesaikan Yasmin Ahmad. Menjadi film terakhir yang membuat saya menitikkan air mata di Jiffest 2009. Amazing! 


. Entre les murs (the Class)
Film berbahasa Perancis. Saya menyaksikannya lewat DVD. Temanya, tentang multikultural. Di sebuah kelas. Di perancis. Di sini saya bisa melihat dan merasakan bagaimana perjuangan seorang guru dan institusi sekolah untuk mendidik siswanya yang berbeda ras, kebudayaan, pemikiran dan karakter. Semuanya, benar-benar seperti nyata. 


. The Orphan
Horor. Thriller. Slasher. Sejenisnya, saya tidak suka. Seriously. I hate it. Termasuk film yang satu ini. Bukan karena filmnya sampah setengah mati, tapi karena film ini membuat saya kesal setengah mati. Entah kenapa juga saya toh akhirnya harus menonton film ini sampai selesai. Tapi yang pasti, saya gak akan mengulanginya lagi. 


. District 9
Saya cuma bisa bengong ketika nonton film ini. Entah darimana datangnya ide dan visualisasi macam itu, tapi... wow! it's just take my breath away. Walaupun dulu saya sering mengkonsumsi film dan cerita-cerita alien, tapi saya selalu mikir kalo film alien itu overrated. gak mungkin. gak real. Tapi district 9? I totally believe it! lol 


. UP
My Favorite. Sweet.


. This Is It
Seperti menonton konser di gedung bisokop. Baru kali ini saya menonton film yang penontonnya spontan ikut bernyanyi, teriak-teriak dan bertepuk tangan. Betul betul pengalaman yang tidak terlupakan.


. Sherlock Holmes
Guy Ritchie. Berhasil bikin semua komponen filmnya jadi satu kesatuan yang sangat sangat entertaining. Love it!!!!!


. (500) Days Of Summer
It's not huge, not political, not animated, not a great visual effect movie, not violent. It's a personal movie. As simple as the story of love. Semua orang pernah merasakan. Either it's Tom, Summer or maybe Autum. It's everyone's story, and that's what makes this movie special. 

The thing about Gus Dur

Beberapa tahun yang lalu, saya yakin gak ada yang benar-benar yakin tentang benar tidaknya keputusan MPR yang menurunkan GusDur  secara paksa dari istana. Sebagian dari kita memilih untuk gak melakukan apa-apa. 


Sebagian bingung. 
Sebagian termakan propaganda media. 
Sebagian lagi.. akh... saya tidak tahu. 


Tapi di hari terakhir tahun 2009, semua orang nampaknya setuju akan satu hal. 
Dia. Sangat berharga. 


Selamat jalan, Gus. Kami kehilanganmu.   

Saturday, December 26, 2009

sedikit tentang kopi

Udah hampir satu minggu balik dari Bali. Tapi tetep, kepikiran kopi. 

Kopi tutmak

Kopinya sih kopi biasa, cuma waktu itu emang gue pesen yang latte karna gak gitu bisa mencerna espresso. Entah karena euphoria "lagi di Bali' atau emang kopi itu berasa enak banget, toh sampe sekarang gue masih kepikiran. Apalagi, pas banget ketika sampe di jakarta keadaannya lagi hujan. Huh. What a great time to enjoy some fine coffee. 


Kadang-kadang sering terlintas di pikiran, kenapa gue jarang minum kopi enak. Padahal gue sering banget minum kopi. 


Satu-satunya tempat yang paling mudah dijangkau dari rumah dan menyajikan kopi yang enak menurut gue saat ini adalah starbucks. Sebenernya sih banyak juga coffee shop yang bermunculan di jakarta, yang merknya lebih lokal. Tapi toh ternyata gue masih lebih suka kopinya starbucks. Ini juga yang bikin gue kadang heran sendiri karena setau gue, negara ini adalah salah satu penghasil kopi yang paling berkualitas di dunia. Tapi kenapa... gue malah memilih minum kopi di salah satu aikon kapitalisme amerika ini? kenapa??? Mungkin selera gue yang aneh, atau mungkin emang coffee shop2 lokal itu emang kalah pintar meramu kopi-kopi lokal jadii kopi yang enak macam yang dilakukan sama starbucksHope the coffee expert will tell me someday...


By the way, belum lama gue juga punya pengalaman yang bisa di share mengenai coffee shop lokal. tempatnya agak jauh sih blog, di Bandung. Lumayan terkenal juga di kalangan pencinta kopi. 


Jadi, suatu hari gue dan keluarga berkunjung ke tempat ini. Sejujurnya, gue suka banget sama ini tempat. Arsitektur.. idenya buat bikin sebuah tempat minum kopi yang menyenangkan. Jenis kopi yang ditawarkan juga banyaak banget. seriusan bikin ngiler dan pengen nyobain semua. Tapi emang dasar gue agak males ngambil resiko di percobaan pertama, makanya selalu milih kopi yang sama. Coffee Latte. Rasanya cukup enak. Kopinya lumayan kenceng. dan sepengetahuan gue.. kopi yang mereka sajikan adalah kopi lokal. Hmm... menarik, walaupun gak sempet nanya kopi apa yang mereka gunakan. Tapi enak.


Keesokan harinya, harus bangun pagi. Ada jadwal screen test para aktor senior yang bakal main di film yang lagi gue garap. Bahkan, pagi ini gue udah janji sama salah satu diantara mereka untuk menjemput di bandara. 



Tapi, sebuah keadaan yang gak nyaman harus gue alami beberapa waktu setelah minum kopi tadi. Sepanjang malam enath kenapa perut ini berasa mules gak karuan. bolak balik ke toilet sampe jam 3 pagi. Alhasil, cuma punya beberapa jam tersisa sebelum memulai hari. Sial. 
Sisa waktu itu pun gue gunakan buat sekedar tidur ayam. karena gak mungkin, blog tidur pulas dengan keadaan seperti itu. Hmmffh...


Dan.. pagi hari pun tiba. Gue terbangun dengan keadaan seperti remuk redam. Kurang tidur. kepala pusing, mual dan sakit perut secara bersamaan. Rasanya seperti abis mabuk berat tadi malem. Hmmfhh.. gawat. 


Untungnya hari itu screentest berjalan lancar walaupun sepanjang hari gue masih berasa gak enak badan. Sial. Gak menyalahkan kopi yang gue minum sih, walaupun kini gue punya julukan baru buat kopi itu: kopi setan, karena efeknya yang luar biasa.


Gue tetep akan mencoba kopi lainnya di tempat tadi, di lain waktu ketika punya kesempatan berkunjung ke Bandung. Mudah-mudahan kali ini badan cukup fit sehingga gak berlawanan sama zat-zat yang terkandung dalam kopi itu. Sementara itu, gue akan tetap menempatkan kopi 'tutmak',Bali sebagai kopi favorit saat ini diatas starbucks, sambil berharap di Jakarta muncul sebuah coffee shop yang lokal, yang kopinya enak, original dan murah. yep. murah!


Thursday, December 24, 2009

From Talentime: 'I Go'




The saddest part of watching Yasmin Ahmad films, is the thought of knowing that she's not going to make another.

Rest In Praise, Yasmin.

Wednesday, December 23, 2009

this december: a bit about...


Ipoh. 


Satu dari tiga judul pertunjukan monolog  yang gue saksikan tadi malam di Taman Ismail Marzuki. Cerita tentang seorang perempuan tegar yang bernama 'Ipoh', janda beranak dua yang ketika remaja menjadi korban perkosaan pamannya. 



Tapi, bukan itu yang bikin gue excited ketika mendengar kata 'Ipoh'. Judul pementasan itu justru mengingatkan gue sama nama salah satu kota kecil yang juga bernama 'Ipoh'. Yah, walaupun kata si Ifa, 'Ipoh' itu adalah nama sebuah daerah di Aceh, tapi tetep persepsi awal yang keluar dari otak gue ketika mendengar kata 'Ipoh' tadi.. ya itu. Sebuah kota kecil. Di Malaysia. 



'Ipoh' emang jadi begitu melekat di otak gue belakangan, sejak beberapa waktu yang lalu berhasil 'marathon' nonton film-filmnya Yasmin Ahmad di Jiffest 2009. Gimana gak mau melekat kalo di hampir semua film itu mengambil setting di salah satu kota terindah di Malaysia ini. 


Weits. 


Did i say 'indah'?! Yep, blog! Mungkin lo agak kaget kenapa tiba-tiba gue memiliki 'desire' terhadap Malaysia. Hahaha.. Yak! itulah hebatnya Yasmin Ahmad. Cukup dengan nonton filmnya dia, pikiran negatif gue tentang Malaysia pun kian memudar. Bahkan, yang tadinya gue gak ada nafsu-nafsunya pergi ke Malaysia.. sekarang jadi mulai kepikiran buat sekali-kali travelling ke sana. Ke 'Ipoh' , pastinya.



Yasmin Ahmad emang jadi salah satu highlight bulan desember ini. Terlepas dari kenyataan bahwa dia udah gak ada lagi di dunia ini, film-filmnya toh masih bisa bikin banyak orang tersentuh, tanpa kecuali. Bahkan saking penuhnya audi tempat pemutaran film terakhirnya 'Talentime', seorang Riri Riza aja rela gak kebagian kursi dan memilih buat tetep nonton sambil duduk di tangga. Belom lagi deretan orang-orang yang nangis tiada henti macam si Gina. Atau orang-orang lainnya yang rela ngantri tiap hari buat ngedapetin tiket. Atau orang-orang yang nodong distributor Jive! buat ngeluarin DVDnya di indonesia. Atau orang-orang yang gak habis-habisnya posting twitter yang isinya muji-muji si Yasmin Ahmad ini.  It's just amazing! I Must say, then blog... dari sekian banyak film yang pernah gue tonton... film-film Yasmin Ahmad harus masuk kategori the best and the most powerful film that ever made. 


Akh!

Miss You, Yasmin!!!




Ps: Damn you, Ifa! For having a chance to know her better. In person! *iri*

Friday, December 11, 2009

500 Days Of Summer

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy
The following is a work of fiction. Any resemblance to persons living or dead is purely coincidental. Especially you Jenny Beckman. Bitch.

***


Seketika, kata-kata di opening tadi langsung bikin gue jatuh cinta sama film ini. It's been a while soalnya gak nonton romantic comedy yang menyenangkan macam ini. Ditambah musik-musik dari Feist, The Smiths, Regina Spektor dan Temper Trap, 500 Days of Summer really is fun!


Bercerita tentang seorang bernama Tom yang jatuh cinta sama Summer, dan yakin banget kalo Summer is the one. Cerita yang simple, tapi jadi sangat menarik karena gak diceritain secara linear, yang bikin gue menebak-nebak apa yang sebenernya terjadi sama mereka. Dan salah satu point yang juga gue suka dari cerita ini adalah fakta bahwa 500 Days Of Summer ngambil point of viewnya si Tom. Jarang-jarang kan romantic comedy yang nyeritain point of view cowo'!?


Tapi, walaupun film ini cowo banget... surprisingly, cerita Tom & Summer ini seperti familiar.. Hahahahhaa. Yep! So familiar karena kayaknya hampir semua orang pernah ngalamin the same thing.


Wanna know what thing? Then you gotta watch this fabulous movie!



Sunday, November 22, 2009

pre-dom of speech

Ola!


It's monday morning. Instead of going to work, i'm.... blogging. 


Mungkin karena baca baca twiitter kalo blogspot lagi di blocked sama pemerintah, yang kemudian menginspirasi gue buat nulis blog. Hahahhaa.. bukan dengan maksud bakal nulis protes  kenapa blogspot di blocked sama pemerintah sih.. cuma tiba-tiba jadi keinget aja kalo gue punya blog. Dan thanks God, blog gue ini di multiply, jadi gak perlu tuh yang namanya marah-marah di twitter karena blognya gak bisa di buka.  


Well, maybe blog.. since i accidentally brought that blog blocked issue.. mungkin ada baiknya sedikit merecap apa yang terjadi di luar sana yang kemudian mungkin.... menyebabkan pemblokiran ini terjadi. Yah, paling gak lumayan lah buat kenang-kenangan kalo ngebaca blog ini beberapa tahun lagi. 


Okay. Kemungkinan pertama. Menurut pengamatan sotoy sayah sebagai orang yang rutin nonton tv one ketika bangun pagi... semuanya ini berawal dari mencuatnya kasus kpk vs polri. Gak usah gue jelasin juga kali ya kasusnya gimana.. panjang, bokkk.. Tapi intinya, kasus ini bener-bener berkembang jaddi cukup complicated dan menyulut emosi massa. Termasuk gue sih. Padahal, awalnya gue juga gak gitu ngikutin ni kasus. Cuma sekedar lewat doang. Tapi.. sejak Bibit Samad Rianto & Chandra Hamzah (Ketua KPK) ditahan.. kasus ini jadi semakin menarik perhatian gue. Hingga kemudian rekaman penyadapan yang dilakukan kpk terhadap orang2 yang dianggap terkait sama kasus korupsi yang lagi digarap Bibit & Chandra diputerin secara LIVE di beberapa tv nasional. Okay. Sampe sini gue berasa shock segila-gilanya. Emanmg sih suap menyuap ato konspirasi kaya gini bukan lagi hal yang "awam" ditelinga yah.. secara ya bok, Indonesia gitu loh!? Tapi masalahnya inilah pertama kalinya gue mendengar secara langsung bagaimana proses suap menyuap itu berlangsung. Wow!



Yah kemudian kasus ini jadi tambah rame. Karena siaran langsung itu, akhirnya semakin rame orang ngomongin kasus ini dan perlahan lahan fakta fakta dibalik penahanan Om bibit & Mas chandra mulai kebuka. Gak tau deh mana yang bener, tapi banyak orang bilang sih.. kasus ini terkait sama konspirasi yang lebih besar hingga menyangkut orang-orang yang sangat penting di negeri ini. Fakta dan spekulasi ini kemudian beredar di internet. Puncaknya adalah beberapa hari yang lalu ketika orang-orang mulai nerima link blog yang menulis mengenai hal-hal tadi secara detail. 


Nah gara-gara itu deh, blog mungkin si blogspot.com itu di blocked sama pemerintah. Mungkin karena mengganggu stabilitas keamanan ato apalah gue gak ngerti. Tapi ya udah lah ya... kalo kita negara demokrasi bukannya harusnya yang seperti ini gak terjadi ya? Katanya negara menjamin kebebasan berpendapat...?! 


Hal lain nih blog, yang katanya bikin blogspot.com itu di blocked adalah karena penyebaran komik yang nampilin wajah nabi. Hmmm.. katanya sih di islam, gak boleh tuh yang namanya bikin gambar yang menyerupai nabi atau Tuhan. Nah yang bikin masalah adalah ada orang-orang kreatif di luar sana yang bikin komik yang ngegambarin mukanya Nabi Muhammad yang alhasil.. bikin ribut orang-orang Islam di seluruh dunia. Dan secara ya bok.. orang Islam di Indo rada sensitif sama hal beginian.. makanya mungkin blogspot.com yang nampilin komik nabi ini kemudian di blocked sama pemerintah. 


Hmmmfh.. Tau ah. Bingung gue. 


Kesimpulannya ya blog.. mungkin kalo karena alasan kedua gue gak gitu rebek nanggepinnya. tapi kalo karena alasan pertama.. Hmmf... gue  jadi meragukan apakah kebebasan berpendapat di negara ini sekarang masih bener-bener dijamin, ato cuma slogan doang? Well, for some reasons blog, Im worried. 


C u around, bloggy...

Thursday, November 12, 2009

gaining weight

Ujan-ujan kemaren, rasanya enak banget kalo makan martabak. Maka, malem itu setelah ganti celana pendek dan kaos belel gue meluncur menuju tukang jual martabak langganan. Berikut sedikit percakapan kami:


Tukang Martabak: Hepi (kakak gue) ada di rumah?
Gue : Enggak

Tukang Martabak: Kerja?
Gue: Enggak. Udah pulang tadi. Trus pergi sama pacarnya... (setelah gue pikir-pikir ngapain ya gue ngasih informasi kaya gini ke tukang martabak!?)

Tukang Martabak: Kamu gak pacaran juga?
Gue: (mulai bete) enggak.

Tukang Martabak: (dengan muka iseng) Gak punya pacar?
Gue: (sambil ketawa garing) Enggak.

Tukang Martabak: Kenapa?!
Gue: (pengen makan semua martabak jualan dia) Ya lagi ribet aja.

Tukang Martabak: kamu gak pernah dandan sih. Coba dong sekali-kali pake rok mini...
Gue: Hueeehh??? Ntar ya Bang kalo badan saya bagus saya pake deh rok mini sepantat! (kesel tapi tetep senyum)

Tukang Martabak: Kamu gemuk sih ya sekarang?! Dulu perasaan waktu sekolah gak segede ini badannya... Suka ngemil ya?
Gue: MENURUT LOOOOHHH!?!??! (Dalam hati: DUDE YOU'RE TAKING HUGE PART ON MY WEIGHT GAIN!!)

Monday, October 05, 2009

"I've Just Seen a Face"




One of my favorite scene in 'Across The Universe' movie, one of the best film EVER.

Thursday, October 01, 2009

clouds, toilets and a cup of coffee

Ola blog!

Saat gue mulai nulis ini, tiba-tiba jadi kepikiran teori yang bilang bahwa ketika lo menulis dan lo memposisikan media menulis lo sebagai orang kedua, maka itu mengindikasikan bahwa "you're a lonely person".

Hmmm.. well... i might be the lonely one, but it doesnt give me the right to make it sounds pathetic. Itu makanya gue sering menyapa blog ini. It would be better daripada lo punya temen khayalan?!!? . Wuahhaaa..  Think the positive side. At least you're healthier... Lagian gak selamanya being alone itu gak enak. Kadang-kadang kalo lagi berasa riweuh, being alone itu penting juga.  Intinya, just do whatever it is that makes you feel comfortable while you're alone. 

Sebagai bahan masukan, there are some things that makes me comfortable kalo lagi sendirian ato butuh menyendiri. Sadar ato enggak, tapi tiap kali lagi ada di mobil ato di pinggir kaca gue gak bisa ngelepasin mata dari ngeliat awan. Lumayan buat killing time. Ato refreshing. LOL;p Mungkin kebiasaan, ato mungkin emang doyan banget berimajinasi sama bentuk-bentuk awan. Tau kan lo blog cerita yang katanya awan tuh bentuknya kalo diperhatiin bisa mirip2 ma binatang ato muka orang?! 

Another thing that makes me comfortable is the toilet. Kalo lagi di kantor, lagi mati ide dan butuh inspirasi, penat, capek, stress, nervous, kabur karna kerjaan numpuk gak selese-selese... TOILET is the coolest place ever!  Gak tau juga nih kenapa. Teori gue sih karena dinding-dinding toilet itu membentuk udara yang dingin yang bikin pewe aja kalo diem di situ. Apalagi kalo toiletnya itu kecil, bersih dan kering. Bisa lama2 deh di dalemnya. Gak ngapa-ngapain. duduk aja gt. menikmati suasana. 

The last one is a cup of coffee. Kalo yang ini my favorite! Apalagi kalo lagi cape banget. Tapi kadang, ngopi tuh lebih enak kalo sama orang yang single and lonely juga. Haahhahaa. Don't know why...

Huh... can't wait for another clouds, toilets and a cup of coffee...

Sunday, September 13, 2009

my fav boy & his lovely family!




Love to spend the evening with 'em :)

In This Photo: Emir, Karil, Omar, Tante Trien, Om Heri, Ifa, Me.
Loc: Pancious, Pacific Place
Date: September 13, 2009

Wednesday, September 09, 2009

keep on running

Ola blog!


Heaven knows that it's a crazy ride
It's never perfect all the time…


Orang bilang, life in perfection itu gak bagus buat seorang artist. Katanya sih, semakin gak sempurna hidup seorang artist, maka semakin bagus juga hasil karyanya. Hmm.. cukup logic sih. Karena ketika sang artist itu berada dalam keadaan yang perfect, dia akan cenderung puas dengan posisinya dan bikin dia gak bisa bereksplorasi.


Mungkin kalimat-kalimat tadi emang gak sepenuhnya bener, blog. Tapi itu bagus buat ngebentuk positive thinking kita yang lagi dalam masalah besar ini. Karena menurut buku ‘Sukses di Usia Muda’, positive thinking adalah sebuah point penting yang harus dilakuin buat siapa aja yang lagi merintis karier di usia muda dan labil, macam gue ini. Lol;p


The thing is, blog kita harus mengambil sisi positif  walaupun   pengesahan UU perfilman yang baru aja dilakukan sama pemerintah & DPR itu emang suddenly bikin gue ngeri dan khawatir ngebayangin masa depan industri perfilman Indonesia. Apalagi ketika gue udah mulai untuk memutuskan bahwa gue bakalan terus jalan di sini. God! It’s terrifying! Gak kebayang kan kalo kreatifitas filmmaker itu dibatasin dan akhirnya harus seragam berdasarkan point of view kelompok tertentu di negeri ini. Padahal hal itu adalah hal yang paling esensial dalam pembuatan film. Kalo kreativitas aja dibatasin, gimana filmmaker negeri ini bisa bikin film yang berkualitas? Yang ada juga bakal menghasilkan film-film membosankan yang akhirnya bikin orang males dateng ke bioskop. Dan gak hanya itu, film yang harusnya bisa jadi media untuk menampilkan realitas sosial dan mendidik masyarakat pada akhirnya Cuma bisa digunakan jadi alat pengontrol masyarakat dan propaganda oleh pemerintah. Huh!? What kind of democracy is this?


Lebih parah lagi, orang-orang yang ngebikin UU ini seakan menutup mata sama kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Mungkin di otaknya cuma kebayang komisi yang bakal didapet begitu undang-undang dodol ini disahkan. Yah, itung-itu lumayan kan buat tabungan hari tua?! Huh. Menyedihkan! Sekali lagi orang-orang di sana gak memikirkan dan gak mengerti betapa berharganya kebebasan untuk sebuah kreativitas.


This creativity is our passion. Our life.

We’ll never let anything turn us down.



Tuesday, September 08, 2009

Amazing DIY




perjalanan kerja yang benar-benar membuka mata saya. amazing!

Saturday, August 22, 2009

nulis lagi

Hore!

Senangnya bisa kembali online setelah dua minggu gak bisa leluasa menjelajah dunia maya. What a long.. long.. time. Beneran deh.Ternyata berasa hampa banget dunia ini tanpa koneksi internet. Lol

So, what happened is.. laptop gue tercinta tiba-tiba ngehang karena hardisk-nya ternyata juga sudah wafat. Sedangkan PC  di rumah juga tiba-tiba ketularan mati. Thank God si PC udah sembuh duluan setelah dibawa ke mangga dua. Sementara si laptop, kayaknya harus menunggu lebih lama karena gue gak kunjung gajian. 

Wheeew. Gajian? That's right, blog. Im back to work.

Kali ini gue berkesempatan kerja bareng lagi sama Mba Shanty, Ifa dan Mas Aris. Yep. Tim yang sama ketika ngerjain Garuda di Dadaku tahun lalu. Kita lagi ngerjain sebuah film yang  diadaptasi dari salah satu novel klasik Indonesia. Lumayan exciting, biarpun berasa banget nervousnya mengadaptasi novel klasik macam ni ... .

So many things that i want to tell you, blog. Tapi sayangnya gue dah berasa ngantuk banget nih sekarang. Jadi kayaknya im off to bed dulu ya. Besok mesti bangun pagi-pagi buta buat sahur nih. C u Around!

Wednesday, July 29, 2009

Hallo Bandoeng & Yasmin Ahmad

...

Ibu yang kecil dan tua kebuyutan. Di wartel.

Karyawan bilang dengan bersahabatan: "Bu, nanti anda dengar suara Bandung"

Ibu bergetar dengan kaki kaku, Dia ambil mikropon.

Terus dia dengar, aneh bin ajaib, Suara putra nya yang tenang.

 

"Hallo! Bandung!",

"Iya bu, saya hadir"

"Hallo anak tersayang" dia bersedu

"Hallo, hallo!

Ibu tua apa kabarnya?"

Terus dia balas aja " Saya kangen sekali sama kamu!"

 

"Sayang" dia tanya "Istrimu kecil dan hitam, apa kabarnya?"

"Baik aja" katanya "Kita ngobrol

Tentang kamu tiap hari

dan di malam hari anak kecil berdoa

Sebelum bobo

untuk neneknya yang mereka tidak kenal

Sambil cium foto mu"

 

"Hallo! Bandung!",

"Iya bu, saya hadir"

"Hallo anak tersayang" dia bersedu

"Hallo, hallo!

Ibu tua apa kabarnya?"

Terus dia balas aja " Saya kangen sekali sama kamu!"

 

"Bentar, bu" dia bilang dengan senyum, "Anak saya yang paling muda disini juga"

Terus ibu dengar dengan jelas "Nenek tersayang, Tabik tabik!"

Tapi ini telalu berat bagi dia.

Dia berbisik: "Terima kasih Tuhan saya masih sempat mendengarnya ...."

Terus dia menangis dan jatuh mati.

 

"Hallo! Bandung!"

"Iya bu, saya hadir!"

Tidak dibalas

Dia dengar napas terakhir

"Hallo! Hallo" berbunyi dari seberang lautan.

Sudah meninggal dunia. Cucu nya bilang: "Tabik"

(taken from http://djawatempodoeloe.multiply.com/music. 

translate by Ivan & olivier.2007)



Syair ini diambil dari  lagu berjudul “Hallo, Bandoeng” . 


Sebuah lagu berbahasa Belanda yang turut populer oleh Wieteke van Dort pada tahun 1979, walaupun  sebelumnya terlebih dulu diperkenalkan oleh Willy Derby di akhir tahun 1920-an. Diceritakan kala itu, dunia baru saja berkenalan dengan telepon.

 

Menarik kan, blog?

 

Ever wonder gimana nasib si nenek tua dan si cucu jika saja telpon dikenal lebih awal? Ever wonder kalo perbedaan ras gak bikin seorang nenek berhenti mencintai cucunya? Atau mungkin cerita ini bikin lo berpikir, bagaimana rasanya hidup di belahan dunia yang berbeda yang membuat lo bahkan tidak mengenal dari mana lo berasal?

 

Huh!? Menyimak lagu ini emang bikin gue mikir banyak hal malam ini. Banyak hal. Sadar kalo diversity, kelompok, ras, kebangsaan, emang bukanlah satu hal yang esensial dari hidup manusia. Tapi lebih dari itu, rasa cinta, humanity , dan family adalah yang utama.  

 

Sama juga seperti apa yang Yasmin Ahmad pernah sampaikan dalam karya-karyanya. Diversity itu ada bukan untuk membuat kita membenci satu sama lain.  Diversity itu ada bukan untuk membuat kita merasa lebih hebat sehingga enggan mengakui kehebatan orang lain hanya karena darimana dia berasal dan bukan apa yang telah mereka buat. Hmmm... For that, I have to say my biggest regret to Yasmin Ahmad .

 

Akh. Sudahlah. Time to go to sleep. Night, blog.

Attachment: Hallo Bandoeng.mp3