Thursday, December 31, 2009

impressed by these films on 2009


Kalo ditanya tentang gimana saya menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidup saat ini, saya akan menjawab: nonton. Yah, emang sih gak kemudian semua film yang ada di dunia ini saya tonton... tapi paling gak, lumayan lah bikin uang gajian jadi berasa gak pernah cukup.


Sepanjang tahun 2009 ini, ada banyak film yang saya saksikan. Tapi gak semua saya suka. Subjektifnya, saya selalu berpendapat bahwa film yang yang bagus adalah film yang bikin kita membawa sesuatu selesai kita menyaksikannya. Apapun itu. Perasaan gembira, sedih, takut hingga kegelisahan untuk berbuat sesuatu. Film yang meninggalkan kesan di hati saya. Ini dia:

. Garuda di Dadaku
Saya sangat suka film ini. Bisa dibilang ini adalah film yang paling meninggalkan kesan di hati saya tahun ini. Partly because i made this movie and i love how the result goes. I love how the kids act, the look, the mood, the music, the theme, the script, the directing, everything.  


. Cin(T)a
Awalnya gak berharap banyak sama film ini. Mungkin sama seperti film-film indie lainnya, maka ketika memutuskan nonton saya sudah siap dengan berbagai kemungkinan terburuknya. Ternyata saya salah. Diluar kekurangan teknis sound, film ini luar biasa. Segala kesempatan preachy yang ada dalam script, berhasil  menjadi 'sesuatu' karena permainan para aktor dan directing Samaria. Ditunggu film berikutnya!


. Talentime
Saya yakin, gak cuma saya yang menantikan film ini. Ada ratusan orang lainnya yang emang sudah bersiap-siap untuk mengantri demi mendapatkan tiket pemutarannya. Film panjang terakhir yang berhasil diselesaikan Yasmin Ahmad. Menjadi film terakhir yang membuat saya menitikkan air mata di Jiffest 2009. Amazing! 


. Entre les murs (the Class)
Film berbahasa Perancis. Saya menyaksikannya lewat DVD. Temanya, tentang multikultural. Di sebuah kelas. Di perancis. Di sini saya bisa melihat dan merasakan bagaimana perjuangan seorang guru dan institusi sekolah untuk mendidik siswanya yang berbeda ras, kebudayaan, pemikiran dan karakter. Semuanya, benar-benar seperti nyata. 


. The Orphan
Horor. Thriller. Slasher. Sejenisnya, saya tidak suka. Seriously. I hate it. Termasuk film yang satu ini. Bukan karena filmnya sampah setengah mati, tapi karena film ini membuat saya kesal setengah mati. Entah kenapa juga saya toh akhirnya harus menonton film ini sampai selesai. Tapi yang pasti, saya gak akan mengulanginya lagi. 


. District 9
Saya cuma bisa bengong ketika nonton film ini. Entah darimana datangnya ide dan visualisasi macam itu, tapi... wow! it's just take my breath away. Walaupun dulu saya sering mengkonsumsi film dan cerita-cerita alien, tapi saya selalu mikir kalo film alien itu overrated. gak mungkin. gak real. Tapi district 9? I totally believe it! lol 


. UP
My Favorite. Sweet.


. This Is It
Seperti menonton konser di gedung bisokop. Baru kali ini saya menonton film yang penontonnya spontan ikut bernyanyi, teriak-teriak dan bertepuk tangan. Betul betul pengalaman yang tidak terlupakan.


. Sherlock Holmes
Guy Ritchie. Berhasil bikin semua komponen filmnya jadi satu kesatuan yang sangat sangat entertaining. Love it!!!!!


. (500) Days Of Summer
It's not huge, not political, not animated, not a great visual effect movie, not violent. It's a personal movie. As simple as the story of love. Semua orang pernah merasakan. Either it's Tom, Summer or maybe Autum. It's everyone's story, and that's what makes this movie special. 

No comments: