Tuesday, September 27, 2011

Tuesday, September 20, 2011

"Yaaaaah... mana Koreanya?"

Ola!

Berapa juta kali kah sudah gw mengeluh tentang Jakarta di sini, blog?! Gak keitung ya. Mungkin judul blognya mesti diganti. Bukan Lagi "The Rest Is Still Unwritten". Sesuatu kayak "Jakarta Suck" mungkin lebih cocok. Bisa juga buat jadi jawaban kalo orang nanya: "Kamu tinggal di Jakarta sebelah mana?" Gw bisa jawab: "Jakarta Sucklatan..." LOL #krik. #garing.


Okeh. Sudahlah kita hentikan kegaringan ini. Mari kembali ke keluh kesah hidup di Jakarta aja.


Malem minggu kemarin, selepas acara nonton bareng guru di Kineforum.. gue dan fitri memutuskan untuk menghabiskan waktu di Monas. Kenapa? Karena beberapa jam sebelumnya, gue sempet baca di timeline twitter kalo katanya hari ini ada festival Jepang Korea yang katanya lagi... bakalan ada makanan Korea dan jepang di sana. Seru kan, blog?!


Sesampenya di monas... keadaan rame banget. Kita pikir.. Wuih.. rame banget ni acara. Kemudian kita mulai memasuki area taman monas. Di situ ada kerumunan orang yang lagi nontonin aksi anak2 BMX yang lagi iseng ngetes kemampuan salah satu trik mereka: ngelompatin badan manusia. Keren! Beberapa kali gue melihat mereka berhasil ngelkuin trik itu dengan baik, dan berhasil juga dapet tepok tangan dari orang2 yang nonton.. Keren lah, blog! Tapi gue gak bisa lama-lama mengagumi anak2 BMX ini. Tujuan kami bukan nonton ini. Tapi  Festival Jepang & Korea. Kemudian berjalan kaki lah kami menuju sudut berbeda taman monas yang luas bener itu. Dari kejauhan gw dan Fitri melihat jejeran tenda kerucut warna putih. "Nah itu dia!", kami pikir. Hop! Hop! Bergegas kami menuju tu tenda.


Tapi... kemudian sesuatu sungguh mengganggu kegirangan kita terhadap tu tenda putih. Sayup-sayup kita mendengar alunan nada dan lagu yang berbunyi "Situmorang.... Situmorang..."


Yak. Ternyata tenda-tenda putih itu gak ngadain Festival Jepang-Korea. Tapi "Festival Monas" yang isinya booth dari daerah2 di Indonesia. #Eaaa moment banget nih.


Ternyata Acara ini diadakan oleh PEMDA DKI. Gw berhasil mengetahui identitas pembuat acara dari sebuah gambar familiar yang menghiasi sisi kanan panggung yang segede gaban itu. Yak. Gambar apa lagi kalo bukan gambar Gubernur kita yang mantan model dan jadi kebanggaan warga Kota itu? Dan seperti kebanyakan booth dan Acara yang diadakan PEMDA.... acara & booth yang ada di sini sungguh membosankan. Bahkan gue sempat mendengar omongan seorang anak kecil yang lagi complain ke orangtuanya "Yaaah.. mana Koreanya...".



Tapi ada yang menarik, blog. Di sini ada booth "Perwakilan Negara Sahabat'. Korea. NAH! Ini nih! Mungkin ini sumber kesalahan Informasi yang beredar di twitter! Ternyata juga.. di balik booth2 membosankan tadi.. ada juga kegiata segerombolan anak abg cewe yang lagi terhipnotis sama kencengnya trend band K-POP. Yak, mereka ngadain acara nonton bareng dvd Konser salah satu Band K-POP itu sambil teriak2an histeris yang gue tidak mengerti. LOL.




Satu hal yang mengganggu gue di sini sebenernya bukan sekedar gagal ngeliat festival KOREA-JEPANG, blog. Tapi Gimana kebudayaan bangsa kita menjadi terasa "asing" dan "membosankan" buat kita sendiri. Gw gak menyalahkan kebudayaannnya. Tapi Gimana caranya si penyelenggara mengemas kebudayaan itu untuk dipamerkan dan dipentaskan di ruang publik ini.. sungguh. Gak menarik. Apalagi ketika denger keluhan anak kecil tadi....


Miris bener rasanya....


Sunday, September 11, 2011

Rizzoli & Isles (TV Series)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
Mungkin ada puluhan atau ratusan serial TV yang ngangkat kriminalitas sebagai tema serial mereka. Sebut aja CSI, Criminal Minds, Law & Order, dsb. Tapi yang menarik dari banyaknya serial ini, para pembutanya jadi kreatif menciptakan karakter atau point of view cerita yang ingin mereka angkat. Hasilnya, masing-masing judul serial tadi jadi berbeda satu sama lain, tapi semuanya mearik buat ditonton. Termasuk serial yang satu ini.


Beberapa minggu ini, saya menyimak sebuah serial baru di Fox. Judulnya The Killing. Sangat menarik ceritanya. Tapi.. Yak. Cukup membuat sofa saya panas. Gelisah dan depresi.


Sampai salah seorang temen ngasih rekomendasi sebuah serial detektif baru yang lebih ringan dan cocok ditonton sambil makan atau sambil internetan. Yak. Saya emang suka sekali sama serial detektif yang ringan dan menyenangkan seperti ini. Sebelumnya saya menyimak serial Castle. Yang ringan, lucu tapi tetep bikin penasaran.


Rizzoli & Isles datang dengan pendekatan yang kurang lebih sama seperti Castle. Hanya saja, karakter yang ditampilkan sedikit berbeda. Diangkat dari novel karya Tess Gerritsen, selain ada karakter detektif perempuan Jane Rizzoli, ada juga seorang medical examiner Dr.Maura Isles. Nah. ini dia favorit saya. Dr. Maura ini diceritakan sebagai orang yang sangat "into science". Dia kayak katalog berjalan yang secara natural punya jutaan definisi dan penjelasan tentang apapun yang ada di dunia ini. Seru.


Jadi, kalo suka serial detektif, tapi gak mau terlalu pusing nyimaknya... nonton ini aja deh :)

SangPenari (The Dancer) - Trailer




Mungkin inilah produksi film yang paling lama yang pernah saya ikuti. Kalau Ayat-ayat cinta ngerjainnya pake darah dan air mata.. film yang ini total pake keringet dan air mata. Sama-sama lama, sama-sama drama, tapi senengnya beda. It was worth it tho ;)

Love the story. Love the team. Love every minute working with them. Semoga semuanya berjalan lancar dan bisa rilis November nanti.

Can't wait :)

Saturday, September 10, 2011

the thing about music


"This movie was my love letter to music..."
-Cameron Crowe





Quote di atas adalah potongan speechnya Cameron Crowe waktu dia nerima Oscar untuk filmnya, Almost Famous. Kalo kita nyimak film itu, akan berasa banget bagaimana besar cintanya Cameron sama musik. Bagaimana besar pengaruh yang diberikan oleh musik buat kehidupannya dia sekarang. Sama seperti sebagian besar dari kita, blog. We can't live without music.


Kalo buat gue, musik itu bukan sekedar sederetan nada yang bikin melodi. Atau sesuatu yang lo liat di selingan jeda acara TV. Nope. Music is like oxygen. Dia ada di sekitar kita, and we can't simply live without it.Yep. Mungkin kalo si Lavoisier masih idup sekarang, kayaknya dia perlu deh masukin "music" di katalog kimianya. LOL. Musik bikin hari-hari membosankan lo tiba2 jadi hari paling inspiratif. Music can make you see things differently.


Akh. Jadi kepikiran banyak memori tentang musik. Coba gue tulis beberapa di sini ya blog.  Potongan-potongan memori random tentang musik in my everyday life. Here we go:

  • Nongkrongin siaran radio
  • Hafal hampir semua lagu top 40
  • Naik sepeda ke toko kaset
  • Gak jajan di sekolah demi beli kaset
  • Pulang sekolah dengan segera demi nonton MTV
  • Ngumpulin majalah MBS
  • Les gitar
  • Les Piano
  • Nongkrongin warnet buat ngeprint lirik lagu
  • Berjam-jam nulis ulang liriknya ke kertas
  • Berjam-jam ngebersihin rak kaset
  • Ribuan jam nyimak interview musisi
  • Ribuan jam nyimak interview dalam bahasa Inggris dan baru ngerti 5 tahun kemudian
  • Nangis pas pemakaman Lady Di gara2  lagu "Candle in the Wind"
  • Nekad naik motor jauh2 demi nonton konser pas SMA
  • Nyelinap masuk di konser pertama
  • Temen & sodara kena drugs gara2 musik
  • Pick up line waktu pdkt
  • Berbagi earphone pas pdkt
  • Yang bikin seru pacaran
  • Mix tape
  • Yang bikin nangis darah pas putus
  • Yang bikin ngamuk pas putus
  • Bela2in nonton desek2an biar dapet di row depan
  • Jutaan rupiah buat nonton konser
  • Nemenin mati gaya kalo macet
  • Nemenin perjalanan
  • Bikin gak mati gaya 2 hari perjalanan ke Mesir
  • Bikin inget gimana bentuk piramid
  • Bikin YMan sampe tengah malem
  • BIkin punya temen
  • Dibasiin sama billy corgan pas konser
  • Temen berhalusinasi
  • Temen mati gaya kalo di rumah
  • Mengalihkan perhatian dari orang cerewet
  • Bikin temen jadi rockstar sekarang
  • Jadi tau Inggris
  • Jadi tau kultur bola
  • Belajar sejarah
  • Mengenal  Amerika
  • Belajar  bahasa Inggris
  • .. And the list can go on.. and on.... and on...

C u later, blog!