Sebut saja namanya si- A.
Untuk keperluan sebuah film, gue memanggil si A untuk casting. Kebetulan, peran yang gue coba ke doi adalah sebuah peran utama yang untuk itu, ada 3 nama lainnya yang harus bersaing sama doi.
Beberapa minggu berlalu dan kami belum juga membuat keputusan siapa dari para calon tersebut yang paling cocok untuk memerankan karakter tadi.
Sampai beberapa hari belakangan…
Wajah si A kian menghantui gue.
Gimana engga coba?! kalo sepanjang perjalanan Malang-Jakarta, billboard, spanduk, tempat peristirahatan, pom bensin, tempat makan, hingga becak dan warung-warung sepanjang jalur pantura dipenuhi oleh wajah si A dengan iklan provider telepon seluler-nya itu. Huah! Gokil! Seakan—akan doi berkata “pick me..”.. “pick me…” Huahahha… Way to go, girl!
Jadi sepertinya jika terpilih, A benar-benar harus berterimakasih kepada si provider seluler yang make dia buat bintang iklan... Karena mereka benar-benar telah berhasil men- brainwash isi kepala saya.. Hauhahaa;p
2 comments:
hahahahahahahahaha... payah lo! mudah terpengaruh :p udah me dia aja... :D
hmmm....
maksud lo Sutrisno Bachir???
Post a Comment