Saturday, October 04, 2008

kita dan kematian

“Mi, sepertinya, setelah Di, aku yang akan segera menyusul untuk mati”

 

 

Mati. Huh? Tahu apa gue tentang mati? Kecuali kenyataan kalo orang mati itu berhenti bernafas, gue gak banyak mengerti tentang kematian. Takut, to be exact. Yep. Takut karena gue gak tau seperti apa rasanya mati, apa yang akan terjadi ketika saya mati, dan apakah saya sudah siap untuk mati, Huahahha. Point terakhir lah yang kalo ada orang yang naya ke gue, pasti jawabannya adalah “Enggak!”, dan “don’t you ever dare ask that questions again!”

 

Ya iyalah. Kalo ditanya sekarang, pasti jawaban gue gak akan jauh-jauh dari itu. Lagian, ngapain juga sih, hari gini ngomongin mati. Ribet.

 

Tapi, pernah gak sih kebayang bahwa topik kematian akan semakin akrab di telinga lo ketika lo beranjak tua nanti? Dan mungkin, pada fase itu lo udah siap dan dengan tenang bisa menunggu giliran untuk mati? Karena mati itu misteri. Lo gak akan pernah bisa menebak, kapan dimana, dan bagaimana lo akan mati. Seperti hari ini.

 

Hari kedua gue berlebaran di kota Malang, dan lagi-lagi harus dihadapkan kepada kematian yang lain. Shit. 

No comments: