Sekitar jam 3 sore, kita mulai berkeliling Dalat. Da Lat ini, dulunya adalah kota tempat peristirahatan tentara dan petinggi-petinggi Perancis yang kala itu menduduki Vietnam. Makanya, gak heran kalo kota ini kental banget nuansa eropanya. Contohnya aja kaya patung yang terletak deket banget sama hotel kita. Patung ini dikelilingi sebuah taman kecil yang mengingatkan kita sama Eropa. Menariknya, patung ini terletak persis di depan pasar kota Da Lat. Jadi, tempat ini emang selalu rame sama warga yang lagi menuju atau pulang dari pasar. Nah, pas kita jalan-jaln di sini, kita ketemu segerombolan polisi yang lagi istirahat sambil ngobrol dan duduk duduk di salahsatu bangku taman. Emang dasar turis, kita langsung minta foto sama mereka. Hehe... Jepret! Yak. gue dan Gina ganti-gantian ngambil foto kita masing-masing bareng pak polisi. Begitu mau bilang "thamk you".. eh malah salah satu temen pak polisi inisiatif buat fotoin gue, gina barengan sama pak polisi... dan polisi-polisi ini kemudian sibunk ngatur posisi berdiri kita biar keliatan caem di kamera... LOL :D What a silly moment...
Puas foto foto depan taman, langsung beranjak menuju bus station untuk pesen tiket pulang. Karena buta jalan, maka rencana jalan kaki kita ganti dengan naik taksi. Ada perbedaan yang sangat signifikan yang kita rasain begitu naik taksi. Berbeda dengan Ho Chi Minh, ternayta naik taksi di Da Lat sangat sangat nyaman. Pertama karena semua taksi di sini patuh untuk menggunakan argo. Kedua, taksinya bagus dan banyak pilihan. Misalnya nih kita rame-rame, maka kita bisa milih naek taksi yang van. Tapi kalo sendiri atau berdua sampe berempat kita bisa milih naik taksi sedan atau taksi sedan yang lebih compact buat 3 orang penumpang. Semuanya, dengan argo yang sama. Tukang taksinya juga lumayan pinter meskipun gak semua dari mereka bisa bahasa inggris.
Setelah mengamankan tiket pulang, gue n gina menjelajahi Da Lat dengan jalan kaki. Ternyat juga nih, berbeda dengan Ho Chi Minh... jalan kaki di kota ini juga enak banget. Kalo di Ho Chi Minh sangat crowded.. di sini lebih lengang. Tapi tetep aja sih kalo mau nyebrang jalan harus hati-hati akrna banyaaak banget motor. Sepanjang perjalanan, kita ketemu banyak penjual makanan. Hehehhee... bagian ini sih yang paling menyenangkan.... We've got to eat a lot of things di sini. HORE!!!
Well, Thanks to Gina... di kota inilah akhirnya gue berani nyobain yang namanya bekicot dan (mungkin sedikit daging babi) Which is pretty good, actually... Lalu banyak banget jajanan lainnya yang gak mungkin gue sebutin satu per satu di sini. Banyak banget!!! Pokonya heaven lah buat pecinta makanan.. Hehehe... bayangin aja Bandung... yang banyak banget makanan pinggir jalannya, tapi dalam bentuk yang lebih rapih dan lebih Eropa, dan lebih murah! NICEEE ISNT IT???
Malam harinya, kita menjelajahi pasar yang emang letaknya gak jauh dari hotel. Bagian ini juga cukup mengagumkan, blog. Di pasar ini, Gina berhasil menemukan 2 piece jaket yang asli keren banget dengan harga masing-masing 15.000 rupiah aja! Ini kemudian jadi highlight postingan twitter kita malam itu. Hahahahaa.... :D
Dan bisa ditebak kan, gimana banyaknya bawaan kita malem itu. Kembali ke hotel, praktis kita harus bawa belanjaan seambrug-an ke lantai 4 naik tangga. Wheew....
(to be continued)
No comments:
Post a Comment