Friday, May 30, 2008

vespa on an empty street

Dyer Maker milik Led Zeppelin mulai mengalun dari music player yang menempel di telinga. Sambil berkendara di atas vespa special-gue yang baru aja lulus dari bengkel sekitar satu minggu yang lalu, gw melakukan test drive di sepanjang jalanan tebet yang cukup lengang pagi ini.

 

Gue suka banget berkendara di Sabtu pagi. Entah kenapa, secara psikologis Sabtu pagi itu membawa ketenangan tersendiri. Santai banget.

 

Mengendarai vespa dan mendengarkan Led Zeppelin mengingatkan gw akan cerita pertemuan bokap & nyokap pertama kali di kota Malang, kota asal mereka.

 

Kala itu, nyokap lagi asik mengendarai vespanya sepulang kuliah ketika seorang laki-laki yang juga bervespa terpesona sama kecantikan nyokap dan secara spontan nekat mengikuti perempuan itu sepanjang jalan. Setelah mengikuti selama berkilo-kilo jauhnya, si lelaki pun kehilangan jejak.

 

Beberapa hari setelahnya, rumah nyokap kedatangan seorang tamu. Kakek yang membukakan pintu mengenali tamu itu. Dia, lelaki yang bertamu, adalah keponakan dari tetangga sekitar rumah yang sejak kecil tinggal di Jakarta. Kakek menyambutnya dengan ramah, meski sedikit heran, apa gerangan yang membuatnya datang ke rumah ini.

 

Tak lama, kakek memanggil nyokap. Mengatakan kepada nyokap seseorang ingin bertemu. Sambil mengernyitkan dahi, nyokap pun mengangguk mengiyakan permintaan kakek.


Dan pertemuan itu pun terjadi...

  

24 tahun kemudian, inilah gue. Hasil percampuran gen mereka yang (juga) mengendarai vespa…

 

 

3 comments:

Maddy Pertiwi said...

Hehehe what a nice memory,,, Buah emang jatuh gak jauh dari pohonnya ya

R.Dmaz Brodjonegoro said...

kaya sinetron indosiar dubbing-an cerita lo, me...hahahahah

amelya oktavia said...

ah, dasar. emang dasar referensi lo aja yang sinetron indosiar.. hauahahaha...