Monday, June 23, 2008

God saves the coin

Mungkin banyak diantara kita yang menyianyiakan rupiah dalam bentuk koin. One thing that we should remember is, seberapa kecilnya nilai rupiah dalam koin tersebut, tetep aja itu uang yang memiliki nilai. Kalo kata orang dulu, satu juta gak akan jadi satu juta kalo kurang seratus rupiah...

Untungnya, gue sedikit memahami itu. Walupun gak selalu gue lakukan, tapi seringkali gue gak membuang-buang koin seratusan atau lima ratusan hasil dari kembalian setelah belanja. Biasanya gue ngumpulin koin buat dimasukin ke dalam celengan di kamar. Kalo gue lagi rajin, koin-koin seratusan dari kembalian belanjaan gue gabungin jadi sepuluh biji biar genap jadi seribu rupiah terus baru deh ditaro' di kotak kecil yang juga ada di kamar. Tapi, karena gue orangnya lebbih banyak malesnya daripada rajinnya, maka koin-koin itu biasanya berserakan di berbagai sudut kamar atau tas, atau kantong celana dan kantong jaket.

Dan hari gue merasakan manfaat dari kegiatan mengumpulkan koin seratusan itu. 



Jadi, ceritanya hari ini gue agak terburu-buru untuk keluar rumah menuju kantor. Berhubung gue males untuk jalan kaki menuju bus stop yang bisa memakan waktu 10 menit berjalan kaki, maka gue memutuskan buat nebeng bokap. Karena itu, gue harus mempercepat waktu keberangkatan gue. Saat keluar rumah, gue merasa ada sesuatu yang kurang. Entah apa. Mungkin karena persaan gue aja, karena hari ini emang lagi sedikit gak enak badan. Gue pun segera naik ke dalam bus yang lewat setelah satu menit gue berdiri di bus stop itu. Begitu naik, langsung gue merasa sangat tegang dan sedikit pucat. Damn.



Seketika itu gue menyadari bahwa ternyata hal yang gue rasa kurang tadi adalah uang. Yep. Gue gak bawa uang sama sekali. Dan ini, bukan pertama kalinya.



Beberapa hari yang lalu juga gue lupa bawa uang ketika keluar rumah. Tapi, sedikit berbeda dengan beberapa hari yang lalu-- yang ternyata gue masih menyimpan 20 ribuan di kantong depan tas-- Hari ini gue yakin gak ada 20 ribuan lagi di tas, karena semua uang yang gue punya ada di kantong celana yang kemaren gue pake. Damn!  


Dalam keadaan panik dan pucat, gue berharap kepada Tuhan (kalo gini aja baru inget Tuhan) untuk menyelamatkan gue dari rasa malu sama kenek bus. Gue pun berusaha membongkar kantong depan tas. Dan ini dia. Koin seratusan dan lima ratusan yang berceceran dalam dua kantong depan tas gue. Huh!?! Masih kurang, maka gue pun bergegas mengecek dompet gue. Dompet yang gak ada selembar pun rupiah kertas --yang ada malah dollar sama uang mesir yang belom sempet ditukerin sejak setahun kemaren-- ternyata menyimpan beberapa koin rupiah. Huh! Lega gue. 



Setelah gue kumpulin ternyata jumlahnya cukup buat mengantar gue nyampe kantor tanpa harus diomel-omelin dan dianiaya sama kenek bus. Huehehe...



  Thank God i save the coins!

1 comment:

JaGAD Midas said...

liat itu inget jaman SDhehehe