"Ada pepatah yang mengatakan bahwa kalau ingin melihat watak seorang pemimpin, simaklah perilakunya bukan sewaktu ia menang, namun sewaktu ia kalah.."
- " Harus bisa, seni memimpin ala SBY" by Dino Patti Djalal -
Kata-kata diatas, seketika mengingatkan gue terhadap pernyataan Megawati di sebuah acara televisi beberapa waktu yang lalu. Saat itu, Megawati ditanya oleh si pembawa acara mengenai hal apa yang menurutnya menjadi faktor kegagalannya di pemilihan presiden 2004.
Gue lupa kata-katanya secara persis, tapi kurang lebih dalam wawancara itu, Megawati menunjuk perempuan indonesia, yang menjadi salah satu faktor utama kegagalannya dalam pemilihan presiden 2004. Menurut Mega, perempuan indonesia telah melakukan kesalahan dengan tidak memilih perempuan sebagai presiden, yang berarti tidak percaya bahwa perempuan dapat memimpin negeri ini.
"Doooooh!??!?"
Padahal, sebelum mendengar pernyataan diatas, gue yang tadinya gak percaya sama megawati sempat luluh setelah menyimak beberapa ceritanya dalam talkshow di stasiun televisi tersebut. Diantaranya adalah sikap mega yang ternyata memiliki rasa compassion , serta penghormatan yang tinggi terhadap mantan presiden soeharto biarpun soeharto pernah memperlakukan dia dan keluarganya dengan begitu buruk di masa lalu. Namun, semua itu buyar ketika megawati menunjuk perempuan indonesia sebagai faktor kekalahannya di pemilihan presiden tadi. Mungkin megawati perlu diingatkan, kalo tahun 2004 kemarin adalah PEMILU untuk milih PRESIDEN, dan bukan ajang adu gender. Jadi, para perempuan pada saat itu, memilih presidennya bukan karena LAKI-LAKI ato PEREMPUAN, tapi karena BAGUS ato ENGGAK.
huh! unbelievable!
Sekarang, sebagai perempuan Indonesia, haruskah gue memilih seorang pemimpin yang seperti itu?? Dooh?!?! Hauahha
No comments:
Post a Comment