Tuesday, January 06, 2009

travel blog: Bandung part IV (end)

Well blog, hotel yang menyenangkan itu terpaksa harus kami tinggalkan keesokan harinya. Setelah breakfast for two yang kemudian berkembang jadi breakfast for 6 (thx to kantong jaket gue yang super gede),  penghinaan yang dilakukan sama si bocah emir & karil di depan mas-mas tukang bikin omelet di restoran hotel, dan foto-foto bagaikan fotomodel di areal hotel, we finally decided to leave. Oh, iya sebelumnya Ira & Karts harus mengembalikan kunci hotel busuk yang gak jadi kami tempatin. Huh! Nyusahin aja tuh hotel!

 

Our next stop adalah restoran cabe rawit di daerah Dago buat makan siang. Kebetulan, letak restoran gak jauh dari FO. Biasa lah ibu2.. kalo ke Bandung harus berenti di FO. Padahal gak belanja juga tuh mereka… lol;p 

 

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Huh.. liburan singkat ini benar2 singkat. Lol;p tapi gpp lah, lumayan banget buat refreshing sejenak. Lagipula, anak-anak UPS udah lama gak traveling bareng kaya gini. Terakhir kali adalah sekitar 2 tahun yang lalu ketika kita mengunjungi Citra di Puertorico. Hauahhahaa.. kalo diinget-inget lucu banget tuh kejadian puertorico!

 

Oke, kembali ke cerita akhir gw.. jadi, sepanjang perjalanan Jakarta-bandung tuh padet banget, bisa dipilang padat merayap lah. Dan, satu-satunya orang yang nyetir di sini cuma si Ira. Sementara Ira nyetir, anak-anak bergosip kemudian dilanjutkan dengan tidur siang saking capenya. Ahahahahaa…. Karena itulah, si ira akhirnya membelokkan ke tempat perisirahatan di pinggir jalan tol buat sejenak beristirahat dari kepadatan yang semakin menggila di tol cipularang.

 

Damn! Macet. Males banget! Gak ada makanan, dan gak ada ipod karena ipod gw baterenya abis. Sementara kita bener2 udah muak sama cd2 di mobil ira yang udah berpuluh-puluh kali diputar. Haaauauhaha… Untuk sedikit mengurangi kepenatan, kami menuju alfamart dengan harapan bisa menemukan sebuah semangat baru (apa sih?!)

 

Cape dan bete kami rasakan ketika baru memasuki mobil. Huh.. gimana gak bete kalo kami harrus melalui berpuluh-puluh kilometer menuju Jakarta dengan keadaan jalan tol merayap kaya begini.. Huh!?!? Dengan terpaksa, kami harus menguatkan diri untuk melalui cobaan liburan yang sattu ini. Ahahhaha..

 

Begitu kami keluar dari tempat peristirahatan, ggue notice sesuatu ayng aneh. Mungkin karena kebanyakan nonton CSI, gue jadi seringkali memperhatikan tingkah laku mencurigakan orang-oorang. Termasuk tingkah laku orang- orang di dalam Suzuki swift warna merah yang baru aja kami lewati. 

 

Hmm… sepertinya gue familiar sama seorang lelaki yang ada di dalam mobil tadi. Hmm… Yep! Iitu dia. Itu cowo yang tadi papasan sama kita di alfamart, trus yang gue perhatiin, dari tadi dia ngikutin 2 temen gw, si karts & petra. Hauahhahaa… mungkin karena mereka berdua make hotpants sepantat!??! Huahaha…

 

Dan… sekarang si swift merah ada di belakang mobil ira. Mencurigakan..

Kecurigaan gue ternyata benar. Si Swift merah memberikan kedipan lampu kea rah mobil kami. Yep. They following us. Tapi, karena sedikit males untuk meladeni, kami pun cool-cool aja.

 

Tapi, cool buat kami ternyata gak berarti banyak buat mereka. Dodol! Kali ini si swift merah menuju ke samping kiri kami. Lalu ke depan, lalu ke kanan, dank e belakang mobil kami. Hauhaa… intinya, mereka mengitari mobil Ira. I bet they’re checking on us.. Lol;p

 

Melihat tingkah laku si swift yang annoying itu, akhirnya si ira pun berniat meladeni. Langkah pertama, ira memberikan “dim cinta” hauahahahhaa. Najong. Dasar ira ganjen. Lol;p  Sampe akhirnya si swift merah pun membalas “dim cinta” tadi.. ahahahaa

 

Hmm.. lumayan juga ternyata meladeni mereka, menghilangkan rasa bosan dan ngantuk selama perjalanan. Ahahaha…

 

Kami pun kemudian melakukan move seperti mereka tadi. Mengitari mobil swift merah, tadi. Dan sambil cekikikan di dalam mobil, kami pun saling mendahului. Ahahaha.. Kocak banget…

Hingga akhirnya cowo-cowo di mobil merah tadi melakukan  sebuah langkah maju dengan menulis sesuatu di selembar kertas, dan mengulurkannya ke luar kaca mobil, agar kami bisa melihatnya.

 

 “NO HP??”, katanya

 

Melihat tingakah coowo-cowo tadi, tawa kami semakin menjadi-jadi. Kami pun cuek, sambil mengetes seberapa besar kegigihan mereka.  Setelah beberapa kilometer, dan langkah zig zag di depan mobil kami, mereka terus menerus mengeluarkan notes tadi, kami pun akhirnya luluh. Tapi, jangan harap kami akan memberi nomer Hp ke orang asing.. ahahahaa… instead, kami menulis:

 

“MAU TAU AJA” 

 

Seakan gak terima dengan notes kami tadi, si cowo-cowo swift merah kembali menulis notes balasan:

 

“PELIT”

 

hauahhahaa… kocak banget.  Lalu kami membalas lagi (tetap dengan niat tidak akan mengasih no hp)

 

“YOU FIRST” 

 

Membaca notes kami, mereka sepertinya terlihat sumringah. Dari kaca spion, gw bisa melihat cowo-cowo ganjen tadi cekikikan di dalam mobil mereka. Dan gak perlu menunggu lama, kali ini mereka benar-benar menuliskan nomor handphone, dan not forget to mention, his NAME. Hauhahaha. Niat abis…

 

“ 927…. Si X  

 

Begitu melihat nomor telfon itu, tentu saja kami gak mencatat. Hauhahaa.. malah kami berniat untuk segera meninggalkan mereka, karna tanpa tersa kami sudah memasuki tol dalam kota Jakarta. Tapi, niat kami untuk meninggalkan mereka tidak dappat terlaksana, karena Yep. Merekla terus mengikuti. Hingga kami keluar tol pancorran untuk segera menuju rumah karts. Swift merah itu terus mengikuti kami hingga kami terhenti di lampu merah pancoran.

 

Di lampu merah, mobil mereka tepat berada di belakang mobil kami yang berada di barrisan kedua antrian lampu merah. Sementara menunggu, kami melihat dari kaca spion, cowo-cowo tadi mengeluarkan kertas dan memberikan kertas bertuliskan nomor telfon dan nama tadi kepada seorang tukang minta-minta.  Hauahhaa. Stupid. Mereka menyuruh tukang minta-minta untuk memberikan kertas itu ke mobil kami. Hauhahaha.

 

Tapi, sial nampaknya menimpa mereka. Ternyata, si tukang minta-minta salah mengiterpretasikan instruksi. Ia pun memberikan kertas berisikan nama dan nomer telfon tadi ke mobil yang berada di barisan paling depan yang diisi oleh segerombolan bapak-bapak. Hauahhahahaa. Bodoh!! Kali ini tawa kami semakin menggila. Ahahahahahha

 

Di lampu merah selanjutnya, mereka tetap berusaha untuk memberikan kertas lain yang berisikan informasi yang sama: nama & nomor telfon mereka. Melihat itu,  kami pun sedikit luluh. Akhirnya gw membuka kaca untuk menerima kertas itu dari mereka. Dan, yep.. Itu pun gak menyulutkan niat mereka untuk terus mengikuti kami.

 

Huh.. yah apa boleh buat. akhirnya kami pun tiba di rumah kart’s dengan membawa pengikut:si mobil swift merah, beserta 3 orang laki-laki di dalamnya.


“Huh, what a stupid experience… ?!?” 

1 comment:

sep[tiany] utami dewi said...

ciehh...ame...dapet kenalan cowok2 niihh...=p