nyaris

Dalam perjalanan pulang setelah melakukan test camera di wilayah Giza, dekat Cairo kami kembali ke penginapan dengan menumpang sebuah bus carteran. Sambil mendengarkan mp3 player, gw duduk di deretan belakang, persis di pinggir jendela bus bersebelahan dengan Fedi Nuril. Ketika melewati bongkahan batu bata kuno berbentuk segitiga yang dikenal dengan pyramid, gue bilang ke fedi

 

"gila,fed. padahal tinggal ngesot aja tuh kita nyampe pyramid..."

 

"iya, ya. Tapi tenang aja me'... 2 minggu lagi kan kita balik ke sini. bisa lah kita cabut bentar pas break, trus ke pyramid... huehehe..."

 

"Iya, ya..."

 

Volume mp3 player yang saat itu sedang memutar lagunya the bravery-honest mistake kemudian gue tambah, sambil tak hentinya gue menatap pyramid yang terlihat sangat dekat dari ujung mata ini...

 

Sampai detik ini, tiap kali mendengar lagunya the bravery, maka gue selalu teringat pyramid yang gak pernah gue sentuh meskipun gue pernah berada sangat dekat dengan bangunan bersejarah itu... 

 

Nyaris.. semuanya serba nyaris.

 

Dan kini, gue juga terpaksa harus nyaris menikmati liburan di Bali. Lagi-lagi karena alasan yang sama. Pekerjaan. Huh... nasib....