Tuesday, July 22, 2008

vacation week: Bali part II

DAY 2, July 16th 2008

Karena waktu liburan kami yang terlalu singkat, rencana awal berpetualang ala backpacker harus diubah menjadi liburan cepat dan efektif dengan menggunakan jasa guide dan driver yang menguasai jalanan Bali.  Sehingga, Pagi ini kami dijemput oleh 2 orang lokal yang bertugas sebagai driver dan pemandu jalan.

Pemberhentian awal kali ini adalah pantai Sanur.  Bukan karena kami ingin menikmati pantai, tapi lebih untuk merasakan nasi bali yang terkenal itu. Lebih tepatnya, untuk saya pribadi adalah untuk membandingkan rasa Nasi Bali di pesta pernikahan Oka dengan nasi bali yang direkomendasikan oleh pak Bondan yang katanya maknyoss itu. Ternyata, nasi Bali itu terletak sekitar 200 meter dari  pintu masuk pantai Sanur. Hmm, padahal seringkali gue berkunjung ke Sanur tapi gak pernah notice kalo ada yang jualan nasi Bali di situ…

Penjualnya adalah ibu2 paruh baya. Ia berdiri di depan beberapa baskom yang terisi dengan berbagai bahan untuk nasi Bali. Nasi Bali, tidak jauh berbeda dengan nasi rames. Yang membuatnya berbeda adalah campuran dari bahan-bahannya, dan juga cara mencampurnya. Yep. Di depan mat ague yang lapar melihat bahan-bahan itu, si Ibu dengan Oke-nya mencampur berbagai bahan mentah dengan kedua tangannya. Langsung. Yep. With her two BARE hands.. Antara amazed atau jijik.. hauahahha, beda tipis. Ajaibnya, rasanya emang maknyoss! Bener kata pak Bondan… heuhehe;p

Setelah puas merasakan nasi Bali yang maknyoss, perjalanan kami lanjutkan menuju Taman Safari. Agak berbeda dengan Taman safari yang ada di Cisarua-Bogor, Taman safari ini cukup menguras dana liburan. Bayangin aja, tiket masuknya aja paling murah Rp. 75.000. Huahaha.. tapi, berhubung kami adalah sekumpulan anak-anak kaya raya, maka kami pun memilih paket yang paling mahal, yaitu  Rp.250.000. Beruntung kami bukan bule. Jadi kami mendapatkan harga diskon untuk pribumi sebesar Rp.235.000. huehehe...

Pengunjung taman safari ini sebagian besar adalah warga negara asing, dan sebagai satu-satunya wisatawan pribumi seolah-olah kami berada di kebun binatang di luar negeri… lol;p

Ada banyak binatang menyenangkan di taman safari ini. Favoritya saya adalah anak singa dan anak macan benggala bengal yang baru berumur beberapa bulan. Lucu sekali. Mengingatkan saya akan kucing peliharaan yang bernama singa’. Bedanya, kalau yang ini singa beneran, jadi agak sedikit menakutkan dan tidak bisa saya perlakuakn semena-mena. Yang ada merka yang memperlakukan saya secara semena-mena. Bayangin aja, saya dipaksa menunggu selama 1,5 jam oleh si anak macan ketika saya ingin berfoto dengannya. Dan setelah tiba gilran saya berfoto, si anak macan malah cuek dan ogah-ogahan... dasar kurang ajar.. huehehe… Petualangan di Taman Safari kami lanjutkan dengan berbagai kegiatan menyenangkan lainnya. Nonton pertunjukkan gajah (biarpun udah telat), belanja boneka wally (penting deh, fit!?!?), foto sama onta, sampe maen go-go bounce yang kocak banget. Hauahhaa.. Kalau diinget-inget masih bisa ketawa ngakak.. hauahahha;p Kocak banget sih. Jadi, go-go bounce itu semacam permainan yang kaya di dufan, muter-muter gitu tapi bisa lompat-lompatan dengan iringan musik Bob Marley. Kocak banget. Rasanya seperti lo naik mobil, trus lewat turunan tiba-tiba gitu. Geli banget kan? Nah coba bayangin aja gelinya 200 kali lipat..lol;p Rekomendasi saya adalah ketika anda naik, ada baiknya jika sebelumnya anda mengkonsumsi  dedaunan organic  (u know what I mean?!) , pasti poll banget tuh ngakaknya..;p

Selepas taman safari kami menuju ke beberapa tempat lain. Belanja di sukowati, nongkrong bentar di pantai berpasir putih dreamland, dan lanjut nonton pertunjukkan kecak saat matahari terbenam di Uluwatu. Ini adalah bagian favorit saya. Seperti sudah saya tulis diatas, alasan utama saya berangkat ke Bali adalah untuk menyaksikan keindahan matahari Bali. Dan saat sore di uluwatu, serta iringan tarian tradisional bali yang eksotis adalah cara yang sempurna untuk menyaksikan keindahannya…

Ketika pertunjukan selesai, hari telah gelap. Malam itu, kami kembali ke legian.

Jalan legian yang terlihat semarak dan menyenangkan pada malam hari ini  kemudian berhasil menggoda kami yang sudah terlihat sangat lusuh ini untuk berjalan-jalan santai dari toko ke toko, menghabiskan sisa malam kedua kami di pulau Bali…

1 comment:

Maddy Pertiwi said...

Huaaaaa asik nian dirimu Me,,,