Orang bilang keinginan itu lebih mudah terwujud ketimbang mimpi.
"yah, itulah kenapa keinginan besar itu dinamakan mimpi bukan sekedar keinginan..."
Yang pasti, buat saya wishes atau 'keinginan', mudah saya lupakan. Berbeda dengan mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya.
Saya memiliki tiga mimpi besar yang selalu saya pikirkan dalam kepala saya sejak saya SMP. Kuliah di UI, bertemu dengan Spice Girls, dan menginjakkan kaki di bumi Britania Raya.
Satu dari tiga mimpi itu sudah terwujud. Dan satu mimpi yang telah terwujud itu tidak akan pernah saya lupakan, tidak seperti beratus keinginan lain yang belum/ sudah terwujud yang begitu saja saya lupakan dan membuat saya tidak kunjung mensyukuri apa yang sudah Tuhan berikan selama ini...
Direleasenya film 'Bintang Jatuh' karya Rudi Soejarwo, disertai dengan sebuah artikel inspiratif tentang Mira Lesmana, membuat saya dan beberapa orang teman langsung terkena euphoria indie filmmaking. Gimana tidak? Saat itu, kami baru mengetahui kalau kami, anak-anak Indonesia bisa juga membuat film. Belum lagi kata-kata seorang Mira Lesmana yang membuat kami bersemangat untuk membangun perfilman nasional dengan ikut berpartisipasi membuat film secara independent. Tak lama setelahnya, kami pun membentuk sebuah ekskul film di sekolah kami, dengan harapan suatu hari nanti kami bisa bersanding dengan Rudi Soejarwo atau Mira Lesmana di dunia perfilman nasional... halah...
Masih ketika SMA, ada seorang cowo idaman para wanita di sekolah. Gimana gak mau jadi idola, kalo di umur belasan tahun dia sudah menjadi seorang pembalap ganteng yang cukup terkenal pada masa itu. Walaupun dia masih junior. Tetap saja, itu membuat si cowo memiliki nilai plus di mata para cewe' di sekolahan. Ditambah lagi gosip seputar dirinya yang pernah ngedate sama Dian sastro (waktu itu Dian masih jadi Gadis Sampul). Entah benar atau tidak... Huehehe.
Tapi, bukan karena hal itu saya membicarakan cowo ini. Bukan. Dia bukan tipe saya..lol
Suatu hari, si cowo yang selalu menggunakan mobil mewah dengan plat nomor berinisial namanya untuk pergi ke sekolah, datang tanpa mobil mewahnya. Alih-alih, doi malah membawa sepeda motor matic yang pada zaman itu cuma bisa saya lihat di televisi. Dan seperti saya duga sebelumnya, sepulang sekolah, semua mata tertuju pada motor matic si cowo' beken. Termasuk mata saya yang memang penggemar motor scooter. Sejak saat itu, saya berkata dalam pikiran saya kalau saya ingin memiliki motor semacam itu...
Juga ketika SMA, saya pernah mengobrol seru dengan seorang teman yang kebetulan juga seorang anak band. Obrolan ini berisi siap-siapa saja musisi yang kami adore. Ada banyak musisi yang tersebut dari mulut sok tahu kami ini. Diantaranya adalah Wong Aksan. Seorang drummer ex Dewa 19, yang berakar jazz. Kami suka sekali dengan musisi ini. Kami berpikir bahwa dialah drummer nomor satu di Indonesia, selain Gilang Ramadhan. Saking kagumnya kami kepada Wong Aksan, ingin rasanya kami menyalami pria berjenggot ini dan berkata "You are AWSOME!!!"
Dan disinilah saya sekarang. Menyadari bahwa beberapa keinginan yang terlupakan itu, kini sudah terwujud, dan saya hampir tidak menyadarinya...
7 comments:
dia emang cakep sih dari dulu.. wekekekekek..
Btw, emang cowok tipe lo yang kayak gimana Me? Huahahaha :p
hush!
chubby yang pasti, terus botak...terus pernah ngegepin Ame lagi memasang "muke pengen" gila-gilaan wakakakak
monster arab, dasar!!!!
auumm....
iya sih... eh, btw brausan gue baca artikel ttg dia di Top Skor.. Baru di lasik tuh doi.. huahahha;p
Post a Comment