Friday, August 29, 2008

nonton bola

Instead of working on outline skripsi, saya lebih memilih untuk menghabiskan sisa waktu tadi malam dengan menyaksikan pertandingan final Indonesia vs Libya. Walaupun kaki ini mulai terasa kaku setelah berdiri seharian mengamati skill bocah-bocah sekolah sepakbola ASIOP, tetapi panggilan Gelora Bung Karno tidak sanggup saya hiraukan. Kebetulan, tim Garuda di dadaku yang lain memang sedang berada di dalam stadion untuk mendokumentasikan moment berharga ini. Jadi, ya.. lumayan lah  bisa  dapat kartu freepass.

 

Sesampainya di depan stadion yang sudah mulai ramai, saya pun ragun untuk masuk. Masalahnya, freepass yang tersisa ternyata milik teman saya yang cukup ternama dan laki-laki sekali. Huh.. Daripada ribet, mending saya beli tiket sendiri aja deh.  Kebetulan (lagi) si Tommy, teman lama saya juga datang menyaksikan pertandingan final ini. 

 

Saya pun akhirnya menonton bersama Tommy dan beberapa temannya yang tidak henti-hentinya berbicara sepanjang pertandingan. Dasar. Laki-laki cerewet.

 

Sejak menit-menit awal pertandingan tim Libya mulai membuat masalah. Sedikit-sedikit jatuh. Sedikit-sedikit ditandu. Huh. Menyebalkan.  Hingga beberapa kali mereka melakukan hal tersebut, wasit pun terlihat mulai menyadari bahwa yang dilakukan para pemain Libya tersebut merupakan diving.  Bahkan, ketika mereka berhasil membuat satu gol di gawang Indonesia, toh mereka tak henti-hentinya melakukan diving. Asli’ deh! Nyebelin banget. Karena terbakar emosi kami pun tak henti-hentinya menerikan umpatan-umpatan kepada tim Libya. 

 

Setelah kami bosan mengumpat dengan kata-kata yang sama, dan menyadari bahwa semua umpatan tadi toh tidak dimengerti para pemain Libya, Tommy mengeluarkan umpatan lain “TERORIST!!!” Sebuah kata yang jangankan orang arab, orang kutub pun akan mengerti arti kata itu dan saya yakin 100% bahwa para pemain Libya itu pasti akan tersinggung. Heuhehe..;p

 

Tak lama, pertandingan babak pertama pun usai. Dari kursi penonton yang kami ibaratkan sebagai The Kop-nya Senayan, kami melihat kerricuhan terjadi di ruang ganti. Wartawan yang berada di sekitar lapangan pun terlihat berlarian menuju lorong ruang ganti yang kini juga dipenuhi oleh para polisi dengan tameng dan pentungan. Waduh.. ada apa ini?!

 

Hingga balon udara pertamina yang beterbangan mengelilingi stadion sepanjang waktu istirahat berhenti beroperasi, penyebab kericuhan ittu tidak kami ketahui. Kami pun menebak-nebak.. Apakah para pemain Libya itu mendengar umpatan-umpatan kami?!?!  Waduh.. jadi gak enak….

 

Ketika babak kedua kan segera dimulai, tak nampak satu-pun pemain atau official tim Libya di lapangan. Aneh. Jangan-jangan mereka WO (Walk Out). Perasaan kami makin tidak enak. Sedikit merasa bersalah sih, jadinya. Tapi terasa aneh juga. Pasalnya, setelah menunggu beberapa lama, tim berseragam hijau itu tidak kunjung muncul. Hingga akhirnya wasit memutuskan Indonesia menang WO atas Libya. Belakangan, seusai pertandingan teman saya yang sedang bertugas di lapangan menceritakan bahwa ternyata, perkelahian terjadi di lorong ruang ganti. Bukan antara pemain, tapi antara pelatih… Katanya sih, Beni Dolo (pelatih Indonesia) memukul pelatih Libya. Lol;p

 

Huh?

 

Aneh. Sungguh pertandingan final yang aneh, dari sebuah kompetisi yang aneh pula… Bayangin aja, coba. Udah kompetisi dibikin sendiri, Mainin 2 tim, Tim yang datang bertanding dari Negara-negara yang cemen sepakbolanya, penonton gak rame, pelatihnya yang berantem,  menang WO, lagi. Aneh.

 

Baru kali itu saya merasakan ‘hampa’ emosi ketika lagu We Are The Champion dinyanyikan seusai final… 

7 comments:

Leny Latifah said...

klo yg mukul beni dolo kenapa indo yg menang???

amelya oktavia said...

btw, berita ini belum konfirm ya... katanya sih, karena kejadiannnya pas istirahat di lorong ruang ganti. Jadi, gak masuk ke dalam pelanggaran, kata FIFA... tau deh.. gmana... huehehe;p

farid rifai said...

memalukan....garuda gak lagi di dadaku..:d

ginatri noer said...

Yang mukul pelatih Libya tuh pelatih kiper Indonesia. Bukan Beni Dolo...

Btw, speaking of outline... Gw terlalu memanjakan lo ya! Huh! Dasar generasi copy paste :p

amelya oktavia said...

Gak segitunya juga sih, Rid. Emang dasar pemain Libyanya aja rese parah... lo nonton gak sih pertandingannya di TV?!? Diving mulu gitu. Parah. Dan mereka malah nyalahin wasit yang gak ngasih kartu ke pemain Indonesia. yaiyalah.. orang mereka diving.. masa mau di kasi kartu pemain kita!??! Gimana gak mau kesel, coba...

amelya oktavia said...

Ya, maklum lah, gin. Saat berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi hauahahaha..;p

Maddy Pertiwi said...

Iye,,, BT gw nontonnya,,, PARAH BANGET!!!